Pers Di Masa Orde Baru

· Yayasan Pustaka Obor Indonesia
4,2
5 recenzii
Carte electronică
232
Pagini
Evaluările și recenziile nu sunt verificate Află mai multe

Despre această carte electronică

Media massa menjadi perantara komunikasi yang selalu dibutuhkan. Kehadirannya memberikan informasi kepada semua kalangan. Kerja keras para pemburu berita untuk menyampaikan peristiwa yang sedang terjadi menjadi sebuah pekerjaan penuh risiko. Saat ini para pemburu berita lebih memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapatnya, memberikan informasinya, dan menerbitkan beritanya. Kebebasan ini merupakan hasil atas perjuangan keras di masa Orde Baru, yang di masa itu kondisinya sangat terkekang-akibat sebuah pemberitaan yang dianggap membahayakan kedudukan orang-orang yang berpengaruh, maka perusahaan Penerbit : an diberhentikan secara paksa dan ditarik izin terbitnya. Hal ini membuat wartawan, mahasiswa, seniman, politisi, kaum profesional, pengacara, dan cendekiawan berdemonstrasi selama berhari-hari di jalan-jalan untuk mendukung kebebasan berbicara dan mengemukakan pendapat. Apa yang sebenarnya terjadi pada kebebasan pers kala itu?

Tidak pernah sebelumnya terjadi suatu pemberedelan 'disambut' dengan 'amarah' yang berkepanjangan, baik oleh wartawan dan pengelola media pers maupun pengamat dan pembaca media pers yang merasa prihatin. Belum pernah terjadi dalam sejarah pers di Indonesia, demontrasi yang memprotes pembatasan kebebasan pers terus menjalar dari satu kota ke kota lain, di sedikitnya 21 kota, selama lebih dari satu tahun.

Evaluări și recenzii

4,2
5 recenzii

Despre autor

David T. Hill (lahir 1954) menyelesaikan program sarjananya (Bachelor of Arts untuk Asian Studies) di Australian National University di Canberra pada tahun 1977 dengan tesisnya tentang sastra populer Indonesia.

Tesis tersebut sendiri mendapat nilai luar biasa (honours). Ia menghabiskan waktu dua tahun di Jakarta (1980-1982) melakukan riset untuk desertasi doktornya “Mochtar Lubis: Author, Editor, Political Actor” (1988). Sempat memberi kuliah di Department of Indonesian and Malay di Monash University, Dr. Hill kini mengajar di Southeast Asian Studies di Murdoch University, Perth, Western Australia di mana dirinya menjabat sebagai Research Fellow pada Asia Research Centre untuk Social, Political, and Economic Change. Ia pernah mengedit dan menuliskan pengantar pada memoar Ruth Harvelaar, istri dari seorang mantan tahanan politik berjudul Quartering: A Story of a Marriage in Indonesia during the Eighties (Centre of Southeaset Asian Studies, Monash University, 1991). Minat penelitiannya saat ini mencakup media, sastra, dan budaya Indonesia.

Evaluează cartea electronică

Spune-ne ce crezi.

Informații despre lectură

Smartphone-uri și tablete
Instalează aplicația Cărți Google Play pentru Android și iPad/iPhone. Se sincronizează automat cu contul tău și poți să citești online sau offline de oriunde te afli.
Laptopuri și computere
Poți să asculți cărțile audio achiziționate pe Google Play folosind browserul web al computerului.
Dispozitive eReader și alte dispozitive
Ca să citești pe dispozitive pentru citit cărți electronice, cum ar fi eReaderul Kobo, trebuie să descarci un fișier și să îl transferi pe dispozitiv. Urmează instrucțiunile detaliate din Centrul de ajutor pentru a transfera fișiere pe dispozitivele eReader compatibile.