Sepekan setelah kematian sang Ayah, Zara sebagai anak sulung mencari cara untuk bisa bertahan hidup bersama dengan Ibu dan adik laki-lakinya, Zainal. Kondisi keluarga mereka yang serba berkekurangan membuat kedua kakak beradik itu putus sekolah karena masalah biaya. Zara mendapat ide untuk mulai membuat donat dan menjualnya. Ibu yang melihat perjuangan putrinya merasa tak tega dengan apa yang Zara lakukan. Hingga tiba di sebuah momen, Ibu menitipkan sebuah pesan pada Zara dalam pelukannya.
Ilukirjandus ja kirjandus