“Runi!” seru Mas Tama. Wajahnya terlihat pucat. Dia berjalan mendekatiku. Sementara Delia, sibuk memasang kancing kemejanya.
“Berhenti, Mas. Jangan mendekat!”
“Runi, Mas bisa jelaskan,” ucapnya sambil terus berjalan ke arahku.
“Aku tidak butuh penjelasanmu!” pungkasku.
Aku berbalik tanpa memberi kesempatan Mas Tama untuk bicara. Menahan gemuruh di dada yang siap untuk meledak, aku ke luar dari ruangan.
Seketika duniaku gelap. Bagaimana mungkin laki-laki yang sangat aku cintai, tega mengkhianantiku? Sejak kapan dia bermain di belakangku? Apa salahku hingga dia tega berbuat seperti ini? Apakah ini akhir dari perjalanan cintaku dengannya?
PhatCute sebuah nama pena. Wanita yang dilahirkan di Jakarta ini mempunyai hobi membaca dan menulis sejak masih di bangku sekolah. Dia menjadikan menulis sebagai salah satu kebahagiaannya.
Moto hidupnya, “Ciptakanlah bahagiamu sendiri. Jangan dengarkan orang lain! Mereka hanya bisa melihat sesuatu yang tampak, tanpa pernah merasakan bagaimana menjadi dirimu.”