Politik Sastra, Negara, Ideologi

· Pusat Studi Kebudayaan UGM
5,0
5 bài đánh giá
Sách điện tử
273
Trang
Điểm xếp hạng và bài đánh giá chưa được xác minh  Tìm hiểu thêm

Giới thiệu về sách điện tử này

Terdapat suatu kecenderungan umum yang berkembang dalam masyarakat, yakni ketika sastra diposisikan sebagai fenomena yang hanya berhubungan dengan dunia khayalan.  Paling dekat adalah pekerjaan orang-orang iseng untuk sekedar mengisi waktu dan secara signifikan tidak berkaitan dengan riuh rendah persoalan-persoalan bangsa yang sedang sibuk membangun. Mungkin juga hanya berharga sebagai pilihan terakhir mencari hiburan eksklusif, untuk memberi kesan, dan upaya legitimasi, bahwa sebetulnya kita merupakan bangsa yang beradab.

Situasi paradigmatik tersebut secara keseluruhan berpengaruh terhadap kebijakan yang diambil oleh negara dan masyarakat, baik pada tingkat politik ekonomi pendidikan nasional dalam menempatkan kesusastraan, maupun, sebagai implikasinya, yang tercermin pada aspek-aspek teoretis dan pragmatis dalam kurikulum pendidikan dan buku-buku teks pelajaran tentang kesusastraan. Situasi tersebut hingga kini sebagian besar masih cukup terpelihara sehingga tidak perlu  terlalu berharap berkembangnya penghormatan yang sama terhadap sastra dibanding yang nonsastra.

Akan tetapi, di pihak lain, terdapat situasi-situasi berbeda yang  juga berkembang yang menuntut dan menempatkan karya sastra berperan lebih penting dalam proses-proses sosial, politik, dan kebudayaan. Khususnya pada akhir dekade 1980-an, secara teoretis upaya-upaya tersebut semakin berpengaruh dan lambat laun mulai mendapat dukungan yang cukup luas.  Kajian dalam buku ini, katakanlah begitu, merupakan salah satu upaya analisis dan signifikansi terhadap karya sastra untuk ikut mendukung kecenderungan tersebut. Seperti diketahui, pada tahun 1980-an hingga 1990-an, di Yogyakarta khususnya, terjadi perebakan, atau mungkin semacam kebangkitan puisi sufi. Pertanyaan yang paling mendasar adalah mengapa dan ada apa dalam puisi sufi, kenapa tidak jenis puisi yang lain yang dipilih para penyair sebagai sarana mengekspresikan gagasannya. Perebakan dan kebangkitan tersebut tentu bukan sesuatu yang berdiri sendiri, apalagi jika dilihat bahwa pada waktu itu rezim Orde Baru berada dalam masa puncak kekuasannya.

Xếp hạng và đánh giá

5,0
5 bài đánh giá

Giới thiệu tác giả

Aprinus Salam, saat ini sedang dipercaya menjadi Kepala Pusat Studi Kebudayaan UGM. Pernah aktif menulis di berbagai media massa dan telah menerbitkan beberapa buku. Di samping itu, ia juga menjadi tenaga pengajar di Pascasarjana FIB, anggota senat Akdemik UGM, dan Konsultan Ahli di Dinas Kebudayaan Yogya.

Beberapa tahun belakangan ini, bersama Pusat Studi Kebudayaan UGM, melakukan berbagai penelitian di berbagai daerah dengan tema utama Pembangunan Daerah Berbasis Budaya Lokal.

Xếp hạng sách điện tử này

Cho chúng tôi biết suy nghĩ của bạn.

Đọc thông tin

Điện thoại thông minh và máy tính bảng
Cài đặt ứng dụng Google Play Sách cho AndroidiPad/iPhone. Ứng dụng sẽ tự động đồng bộ hóa với tài khoản của bạn và cho phép bạn đọc trực tuyến hoặc ngoại tuyến dù cho bạn ở đâu.
Máy tính xách tay và máy tính
Bạn có thể nghe các sách nói đã mua trên Google Play thông qua trình duyệt web trên máy tính.
Thiết bị đọc sách điện tử và các thiết bị khác
Để đọc trên thiết bị e-ink như máy đọc sách điện tử Kobo, bạn sẽ cần tải tệp xuống và chuyển tệp đó sang thiết bị của mình. Hãy làm theo hướng dẫn chi tiết trong Trung tâm trợ giúp để chuyển tệp sang máy đọc sách điện tử được hỗ trợ.