Aku sangat senang pada Schweik, si perajurit teladan. Dan dengan menceritakan pengalamannya di masa perang besar, aku yakin kalian semua akan menaruh hati pada pahlawan yang rendah hati serta tak bernama ini. Ia tidaklah membakar kuil sang dewi di Ephesus seperti si tolol Herostratus dulu, yang hanya berbuat gila-gilaan seperti itu agar namanya dicantumkan di koran serta dalam buku-buku bacaan di sekolah.
[Pustaka Jaya, Dunia Pustaka Jaya]