Pribumi Jadi Letnan KNIL

· Trompet Books
4,2
9 ulasan
eBook
180
Halaman
Rating dan ulasan tidak diverifikasi  Pelajari Lebih Lanjut

Tentang eBook ini



Pemerintah kolonial Hindia Belanda, telah memiliki satuan
prajurit sewaan yang terdiri dari prajurit terlatih Eropa dan warga pribumi
sejak sebelum tahun 1800an. Ribuan tentara gabungan ini bertugas untuk memukul
perlawanan-perlawanan lokal di berbagai wilayah.



Ketika menghadapi pemberontakan Diponegoro 1825-1830 banyak sekali
prajurit Hindia Belanda yang tewas di medan tempur. Keadaan ini membangkitkan
gagasan pembentukan satuan tentara resmi oleh gubernur Van Den Bosch. Maka
berdirilah Koninklijk Nederlandsch Indiesch Leger (KNIL) pada 1830.



KNIL terdiri dari sebagian besar orang-orang pribumi
dengan pangkat rendah dan perwira-perwiranya berasal dari kalangan Belanda
sendiri. Namun, ada beberapa pribumi yang berasal dari keluarga terpandang dan
mengenyam pendidikan tinggi mendapat tempat sebagai perwira meski dengan
pangkat maksimal Letnan Kolonel.



Kelebihan dari KNIL adalah mendapatkan gaji yang relatif
tinggi dan pendidikan militer serta senjata yang memadai, sehingga mampu
membungkam berbagai perlawanan pribumi yang tidak setuju pada pemerintahan
Hindia Belanda.



Dalam sejarah militer Indonesia kemudian, pasca kekalahan
Belanda oleh Jepang 1942 disusul proklamasi kemerdekaan RI 1945, banyak mantan
perwira KNIL memilih bergabung dengan TNI. Para perwira inilah yang di kemudian
hari turut menentukan sejarah ketentaraan Indonesia. Suharto, A.H. Nasution,
Alex Kawilarang dan Urip Sumoharjo, adalah contoh beberapa mantan perwira KNIL
yang cukup dominan di tubuh TNI.

 


Rating dan ulasan

4,2
9 ulasan
Mas Munandar
22 September 2023
Terapkan
Apakah konten ini berguna bagi Anda?

Tentang pengarang

Petrik Matanasi. (Kelahiran Balikpapan, 1983) kerap mengaku Pemerhati sejarah militer Indonesia. Alumnus SMAN 2 Balikpapan. Pernah kuliah
Sejarah di Universitas Negeri Yogyakarta. Sudah menulis Beberapa judul buku dan artikel tentang Sejarah militer Indonesia. Buku-buku yang Sudah terbit: Westerling: Kudeta Yang Gagal (Media Pressindo, 2007); KNIL
(Koninklijk Nederlandsche Indische Leger): Bom Waktu Tinggalan Belanda (Media Pressindo, 2007); Pasukan Komando: Pasukan Hantu Pengukir Sejarah Indonesia (Media Pressindo, 2008); Peristiwa Andi Azis: Kemelut Bekas KNIL di Sulawesi Selatan (Media Pressindo, 2009); Pemberontak Tak Selalu Salah (Indonesia Buku, 2009). Sejarah Tentara (Narasi, 2011).
Saat ini masih suka berkelana untuk menulis buku.

Beri rating eBook ini

Sampaikan pendapat Anda.

Informasi bacaan

Smartphone dan tablet
Instal aplikasi Google Play Buku untuk Android dan iPad/iPhone. Aplikasi akan disinkronkan secara otomatis dengan akun Anda dan dapat diakses secara online maupun offline di mana saja.
Laptop dan komputer
Anda dapat mendengarkan buku audio yang dibeli di Google Play menggunakan browser web komputer.
eReader dan perangkat lainnya
Untuk membaca di perangkat e-ink seperti Kobo eReaders, Anda perlu mendownload file dan mentransfernya ke perangkat Anda. Ikuti petunjuk Pusat bantuan yang mendetail untuk mentransfer file ke eReaders yang didukung.