Saat ini spons menjadi sangat populer di kalangan banyak orang setelah diketahui memiliki banyak kandungan senyawa aktif, yang memiliki sifat-sifat sebagai antikanker, antivirus, antibakteri, antifungi, dan sifat-sifat bioaktif lainnya. Sebagai antivirus, beberapa senyawa aktif dari spons memiliki potensi sebagai kandidat obat untuk menyembuhkan penyakit HIV-AIDS dan infeksi virus lainnya, seperti infeksi virus Herpes simplex. Sebagai antikanker, beberapa senyawa aktifnya juga memiliki potensi sebagai kandidat obat atau obat untuk menyembuhkan penyakit kanker leukemia, dan penyakit kanker lainnya. Selain itu, beberapa jenis spons tergolong spons mandi (bath sponge) dan spons ornamental penghias akuarium laut, yang dapat dikembangkan budi dayanya untuk keperluan ekspor dan untuk menghasilkan devisa bagi negara.
Prof. Dr. Ir. Abdul Haris, M. Si., dilahirkan di Masamba, 09 Desember 1965. Pendidikan dasar dan menengah ditempuh di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada tahun 1973-1985. Gelar Sarjana Perikanan/Insinyur diperoleh di Universitas Hasanuddin pada tahun 1990, sedangkan gelar Magister pada tahun 2001 dan Doktor Ilmu Kelautan diperoleh di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2005. Jabatan fungsional tertinggi, sebagai Profesor bidang Biologi Laut diraih pada 1 April 2014. Sejak tahun 1994 sampai sekarang menjadi dosen tetap di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas. Sejak tahun 1994 sampai sekarang telah melakukan beberapa penelitian yang didanai melalui penelitian hibah kompetitif nasional dan beberapa penelitian kolaboratif dengan peneliti asing yang bernaung di Operation Wallacea. Objek penelitian yang banyak dilakukan adalah biota-biota laut yang berasosiasi dengan terumbu karang, terutama spons, karang batu, dan karang lunak. Beberapa tahun terakhir bersama dengan peneliti Operation Wallacea telah menerbitkan belasan artikel pada jurnal internasional bereputasi. Sejak tahun 2013 sampai sekarang telah menerbitkan beberapa buku referensi, di antaranya Biologi dan Ekologi Udang Karang (Spiny Lobster), Pedoman Survey Laut, Profil Pulau-Pulau Kecil Sulawesi Barat, Pengantar Selam Ilmiah, dan Karang Lunak Anthozoa: Octocorallia. Penghargaan yang pernah diraih adalah Piagam Tanda Kehormatan Presiden Republik Indonesia Satya Lencana Karya Satya X dan XX Tahun. Sejak tahun 2011 sampai sekarang menjadi tenaga ahli di beberapa kegiatan Pemerintah Daerah di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Kepulauan Riau, termasuk pada BUMN PT. Antam Tbk. di Halmahera Timur. Jabatan struktural di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2018 sampai saat ini adalah Ketua Gugus Penjaminan Mutu.
Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., adalah Guru Besar di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin Makassar. Penulis lahir di Takalar pada tanggal 8 Maret 1967. Penulis menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Perikanan Unhas pada tahun 1998, lalu diangkat menjadi Dosen di Unhas pada tahun berikutnya. Kemudian menyelesaikan pendidikan S2 di McMaster University, Canada pada tahun 1996 dan menyelesaikan program Doktor di James Cook University, Australia pada tahun 2001 serta dianugerahi penghargaan sebagai JCU Outstanding Alumni tahun 2018. Pada tahun 2004, penulis dilantik menjadi Kepala Pusat Penelitian Terumbu Karang Unhas yang kemudian berganti nama menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil pada tahun 2011.
Di samping sangat aktif pada tugas-tugas akademik secara nasional dan internasional, penulis juga diberi tanggung jawab menjadi Ketua Konsorsium Mitra Bahari Sulawesi Selatan (2004-2007), Sekretaris Executive COREMAP II National (2007-2011), dan aktif dalam program Coral Triangle Initiative (CTI). Terakhir sebagai Ketua Kelompok Ahli – NCC CTI Indonesia. Penulis juga menjabat sebagai Sekjen Indonesian Coral Reef Society (INCRES), Presiden Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) tahun 2015-2018. Saat ini menjabat sebagai Dekan di Sekolah Pascasarjana Unhas dan Ketua Center of Excellent for Marine Resilience and Sustainable Development (MaRSAVE) Unhas. Keterlibatannya dalam bidang Marine Ecology telah banyak memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan maupun penyelesaian terhadap masalah yang terjadi pada ekosistem laut. Penulis telah menerbitkan sedikitnya 75 publikasi internasional dan 35 publikasi nasional. Saat ini penulis diberi kepercayaan untuk menyelesaikan problematik pengelolaan konservasi laut di Indonesia melalui Pew Fellowship Program. Jamaluddin Jompa menikahi Hartati Tamti pada tahun 1996 dan dikaruniai empat anak, yakni Muthiah Nur Afifah, Maulana Nur Ikhsan, Ahmad Walid Jamal, dan Fahri Nur Jauhar.