Berjalan kaki tidaklah istimewa. Semua orang melakukannya. Namun ternyata banyak hal terjadi dalam perjalanan ini dan sampai hari ini aku masih terkejut oleh apa yang kudapat darinya. Dan lucunya, kisah seorang pemuda yang berjalan kaki menuju timur pernah kutulis dalam novelku, Hanif. Tak pernah kusangka itu akhirnya akan menjadi realitas dalam hidupku sebagai penulis, manusia yang mencari arah pulang layaknya tanda tanya yang layu menanti kesimpulan.
Kisah ini kubuat sebagai catatan bahwa diri manusia bisa terpecah-belah namun ia pun sanggup tersusun kembali dengan cara-caranya yang ajaib.