Mendengar itu, seketika langkahku terhenti di balik pintu utama dan kakiku pun terasa membeku. Tadinya, aku ingin memberi kejutan untuk suami tanpa harus memberi tahu kepulanganku lebih awal. Tapi, apa? Malah diriku ini yang diberi kejutan oleh mereka.
Aku tidak menyangka Ibu mertua yang sangat aku hormati dan aku sayangi. Ternyata kejam sekali, seenaknya menyuruh suamiku untuk meninggalkanku dengan alasan mandul.
Padahal, belum punya an4k bukan berarti mandul. Kita juga sering bolak-balik ke Dokter untuk periksa, tetapi Dokter bilang kita subur. Berarti, Allah saja belum memberi kepercayaan pada kami. Aku pun merasa tertampar dengan perkataan mertuaku itu. Sakit sekali rasanya.