RETAK

·
· AlFath Rayl Publisher
5,0
1 arvostelu
E-kirja
180
sivuja
Arvioita ja arvosteluja ei ole vahvistettu Lue lisää

Tietoa tästä e-kirjasta

Rona, wanita muda berusia 26 tahun, bekerja sebagai tenaga honorer di salah satu SLTA di Kota Madya Padangsidimpuan, Sumatera Utara. Ia mengidap dysmenorrhea, namun selalu memiliki semangat hidup yang tinggi. Ia penderita hipotermia, namun seorang pluviophile. Ia selalu bermasalah dengan lambungnya namun pecinta kopi.


Hidupnya baik-baik saja, meski dengan segala sakit yang bersarang di tubuhnya. Sampai suatu hari Reno yang ditunangkan dengannya sejak masih bayi, meninggal tepat di hari ulang tahun mereka. Hidupnya berubah drastis, lebih diam dari biasanya bahkan selalu membenci ulang tahun.

Setahun setelah kepergian Reno, Fikar hadir. Lelaki itu yang membantunya bangkit dari keterpurukan. Fikar yang selalu memberinya penerang jalan. Empat tahun setelah kepergian Reno, Fikar mampu membuatnya tidak lagi membenci ulang tahun. Dengan segala sakit yang ada di tubuhnya, Fikar selalu menjadi dokter paling hebat untuk kesembuhannya.

Namun ia retak hingga patah. Suatu sore dengan suasana yang tidak seperti biasanya, “Aku akan menikah, maafkan aku Rona. Ternyata aku gagal meyakinkan ibu bahwa gadis pesisir sepertimu juga pantas dijadikan pendampingku. Aku gagal meyakinkan ibu, Na. Minggu depan aku akan menikah.” Kalimat dari Fikar itu serasa menyambar isi kepala Rona. Hanya dalam waktu hitungan detik, hubungan yang dibina selama bertahun-tahun itu hancur berkeping. Hatinya remuk. Gadis pesisir, lelaki batak, adat dan marga.

Di sisi lain, di tempat mereka bekerja, ada Ifan yang diam-diam menyukai Rona, meski ia tahu Rona dan Fikar sudah pacaran, bahkan Ifanlah orang yang pertama tahu kalau Rona akan terluka. Ya, karena Ifan adalah teman dekat Fikar di sekolah itu. Fikar banyak bercerita tentang masalahnya kepada Ifan, termasuk ia yang akan meninggalkan Rona.

Setelah Rona terluka karena ditinggal Fikar, apakah Ifan memiliki peluang untuk mendapatkan Rona? Tidak! Rona tidak bisa menerima Ifan secepat itu, bahkan Rona tidak bisa mencintai Ifan. Baginya, Ifan hanyalah rekan sekantor yang baik, itu saja. Hingga suatu hari, perjalanan Ifan dengan Ilya, sahabat Rona, menuju rumah Rona, berjarak 6 jam dari Kota Padangsidimpuan, menimbulkan sesuatu yang baru di hati mereka, Ifan memilih Ilya.

Lalu, bagaimana dengan Rona? Bagaimana ia menyembuhkan luka? Hati Rona retak, ia berkemas pulang ke kampung halamannya. Menyembunyikan sakit dari adik dan ibunya.


Hingga ia bertemu pula dengan Fajar, lelaki aneh yang bernasib sama dengannya. Seseorang yang ditinggalkan oleh gadis minang bernama Azizah.

Rona bersikeras membenci kepengecutan Fikar, namun ia gagal. Pun sama, Fajar tidak mendendam Azizah. Namun hati yang sudah retak, ya, tetap saja retak. Sepi tetap membungkus hari, sakit tetap mengukung diri.

Hidup Rona berjalan tidak baik-baik saja. Sampai pada suatu hari, Rima istri Fikar datang menemuinya, memohon agar Rona menemui Fikar dan mengatakan kalau Rona membenci Fikar dan tidak lagi mencintainya. Kedatangan Rima semakin mengkecamukkan hati Rona, apalagi setelah Rima bercerita bahwa Fikar tidak pernah menganggapnya ada.

Dengan berat hati Rona memenuhi keinginan Rima. Mereka berangkat menuju perkampungan yang masih kental dengan adat dan budaya. Perjalanan 10 jam itu menyisakan sakit yang lebih parah di hati Rona. Ya, setelah tiba di sana, Rona semakin terpuruk karena bertemu lagi dengan Fikar dan keluarganya yang tidak pernah menyukainya.

Di saat Rona sedang bersikeras melawan tangis dan cemooh orang-orang yang menganggapnya perusak rumah tangga Fikar dan Rima, Fajar hadir. Diam-diam Fajar mengikuti Rona ke tempat itu. Ia khawatir sesuatu yang buruk terjadi kepada Rona meski Rona bukan siapa-siapanya. Namun nalurinya sebagai lelaki yang ingin melindungi wanita lemah seperti Rona membuatnya hadir di situ. Ya, tentu saja, setelah diberi tahu Nailan, adik Rona, bahwa Rona pergi bersama Rima dan untuk menemui Fikar pula.

Di tempat itu, di sekeliling orang-orang yang menyalahkan Rona, Fajar berupaya menjadi perisai untuk Rona. Ia meyakinkan Rona kalau semuanya akan baik-baik saja.


Arviot ja arvostelut

5,0
1 arvostelu

Tietoja kirjoittajasta

Risna Yanti Ita. Lahir di Natal, Mandailing Natal, Sumatera Utara, tanggal 27 Oktober. Ia salah satu wanita penyuka hujan. Ada-ada saja yang dilakukannya bila gumpalan air itu jatuh membasah tanah. Berlari di antara derainya atau sekadar berpuisi. Ia sudah menerbitkan satu novel yang berjudul “Rinai yang Jatuh perlahan”, antologi cerpen bersama dengan judul “Ilalang, Senja, dan Hujan” dan kumpulan cerpen dan puisi “Burung-Burung Camar”.


Membaca, menulis, mendengarkan keluh-kesah adalah hobinya, dan menatap jingga tenggelam bersama hujan turun adalah impiannya. Ia salah satu wanita pecinta kopi dan penggemar coklat, sedangkan camilan favoritnya adalah wortel mentah. Sekarang ia bekerja sebagai tenaga honorer di Madrasah Aliyah Negeri 2 Mandailing Natal (MAN Natal). Ia saat ini tinggal di Ds. Pasar VI Natal, Kec. Natal, Kab. Mandailing Natal, Sumut. Dan mulai aktif menulis sejak tiga tahun lalu.


 

Nama Asli Nurhasanah

Arvioi tämä e-kirja

Kerro meille mielipiteesi.

Tietoa lukemisesta

Älypuhelimet ja tabletit
Asenna Google Play Kirjat ‑sovellus Androidille tai iPadille/iPhonelle. Se synkronoituu automaattisesti tilisi kanssa, jolloin voit lukea online- tai offline-tilassa missä tahansa oletkin.
Kannettavat ja pöytätietokoneet
Voit kuunnella Google Playsta ostettuja äänikirjoja tietokoneesi selaimella.
Lukulaitteet ja muut laitteet
Jos haluat lukea kirjoja sähköisellä lukulaitteella, esim. Kobo-lukulaitteella, sinun täytyy ladata tiedosto ja siirtää se laitteellesi. Siirrä tiedostoja tuettuihin lukulaitteisiin seuraamalla ohjekeskuksen ohjeita.