Rasio Sebagai Pedoman, Rasa Sebagai Acuan

· BASABASI
5,0
1 recensión
Libro electrónico
308
Páxinas
As valoracións e as recensións non están verificadas  Máis información

Acerca deste libro electrónico

Tulisan-tulisan dalam buku ini membantu untuk menghidupkan kembali kehidupan dan filosofi Ki Ageng Suryomentaram. Ki Ageng Suryomentaram merupakan salah satu dari sejumlah sosok tersohor dalam kehidupan pemikiran dan religius Jawa pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Ia dilahirkan di lingkungan yang berporos pada keraton, sebagaimana Ahmad Dahlan, namun bertolak dari perpaduan antara kebudayaan keraton dan empirisme filosofis untuk menghadapi persoalan dan pertanyaan modernitas serta kondisi kolonial yang dialami oleh apa yang dulu disebut Hindia Belanda dan sekarang dikenal sebagai Indonesia.

Sebagaimana yang terlihat pada semua tulisan dalam buku ini, Ki Ageng Suryomentaram adalah sosok yang unik dan istimewa. Pada masa di mana rasionalitas menjadi salah satu ciri dari Renaisans Jawa, ini menjadi karakteristik penentu dari pemikiran Ki Ageng Suryomentaram. Kendati ia jelas-jelas merupakan seorang Jawa Muslim, tulisan-tulisannya dapat dipahami sebagai filsafat rasionalis tentang diri, akal budi, dan masyarakat. Ia tidak terlalu terlibat dengan modernisme Muslim atau mistisisme kebatinan modern. Kendati ia menekankan pentingnya hidup di antara rakyat jelata sepanjang sebagian besar hayatnya, tidak ada tanda-tanda bahwa dirinya dipengaruhi oleh pemikiran Marxis.

Ki Ageng Suryomentaram merupakan pemikir yang rasional dan juga jelas-jelas sekular. Ini tidak berarti bahwa ia adalah seorang sekularis sebagaimana seseorang yang tidak beragama. Tulisan-tulisannya nyaris tak mengisyaratkan apa-apa perihal keyakinannya dan membuat kita tak bisa menyimpulkan apa-apa terkait hal ini. Ia berkutat dengan pencarian keselarasan serta kebahagiaan di dunia ini, bukan di dunia sana. Adalah hal yang jelas bahwa Ki Ageng Suryomentaram merupakan nasionalis Indonesia yang teguh dan bahwa ia menerima Pancasila sebagai dasar dari kehidupan nasional. Adalah jelas juga, sebagaimana yang diamati Bonneff, bahwa ia lebih berkutat dengan elemen dari ideologi nasional tersebut yang menyangkut keadilan sosial alih-alih “Ketuhanan yang Maha Esa,” yang jelas-jelas religius. Sebagaimana Tolstoy, ia juga curiga terhadap kekuatan negara serta menekankan peran individu sebagai aktor sosial dan moral yang independen dari negara.

Mark Woodward


Valoracións e recensións

5,0
1 recensión

Valora este libro electrónico

Dános a túa opinión.

Información de lectura

Smartphones e tabletas
Instala a aplicación Google Play Libros para Android e iPad/iPhone. Sincronízase automaticamente coa túa conta e permíteche ler contido en liña ou sen conexión desde calquera lugar.
Portátiles e ordenadores de escritorio
Podes escoitar os audiolibros comprados en Google Play a través do navegador web do ordenador.
Lectores de libros electrónicos e outros dispositivos
Para ler contido en dispositivos de tinta electrónica, como os lectores de libros electrónicos Kobo, é necesario descargar un ficheiro e transferilo ao dispositivo. Sigue as instrucións detalladas do Centro de Axuda para transferir ficheiros a lectores electrónicos admitidos.