Renungan Humoris
Par šo e-grāmatu
Antara humor dan renungan kelihatannya bertolak belakang. Kebanyakan orang Kristen membaca renungan dengan raut wajah yang serius dan kaku. Sedangkan, humor biasanya dibaca dengan sikap yang lebih santai dan sambil senyum-senyum sendiri.
Padahal menurut penelitian, humor itu memiliki efek yang serius. Humor baik untuk kesehatan karena dapat mengendurkan otot-otot yang tegang. Humor juga melatih otak untuk melihat situasi dengan sudut pandang yang berbeda. Kebiasaan ini dapat memupuk kreativitas.
Karena itulah, dengan menggabungkan antara renungan dengan humor maka diharapkan pembaca mendapatkan efek 3 in 1: sehatnya dapat, lucunya dapat, dan hikmatnya juga dapat. Selamat ber-ngikik rohani.
Vērtējumi un atsauksmes
Par autoru
Purnawan Kristanto menyukai humor sejak SMP. Saat bersekolah di SMP Bopkri Wonosari, pria kelahiran Gunungkidul ini dikelilingi teman-teman yang senang membuat lelucon. Guru-gurunya juga tak pelit menyelipkan humor dalam mengajarkan.
Saat SMA dan kuliah, Wawan demikian panggilannya, juga bergaul dengan komunitas yang suka melucu. Kemudian ketika menjadi redaktur majalah BAHANA, penggemar fotografi ini berkantor satu ruangan Xavier Quentin Pranata yang sangat humoris. Klop!
Koleksi humornya sudah diterbitkan berupa serial buku Humor Ceria (Metanoia) dan Humor Cinta (penerbit Andi). Kumpulan renungannya juga diterbitkan dengan judul “Tuhan Yesus tidak Tidur” jilid I dan II, diterbitkan Andi dan “Family Blessing” (BPK Gunung Mulia).
Purnawan juga menulis serial “77 Permainan Asyik” yang diterbitkan oleh penerbit Andi, Gloria Graffa, dan Metanoia. Suami pdt. Pelangi Kurnia Putri ini juga telah menerbitkan renungan anak “Footprints” dan menjadi trainer untuk Guru Sekolah Minggu di berbagai kota. Di luar kepenulisan, Purnawan juga menjadi aktivis LSM, relawan tanggap bencana, dan peace-maker lintas iman.
