Dengan merendah, Imam al-Ghazali mengawali tulisannya, “Adapun tentang nasihat, saya tidak melihat diri saya layak untuk itu. Sebab, nasihat adalah zakat yang nishâb (batas kewajiban mengeluarkan)-nya adalah apresiasi nasihat dalam laku (itti‘âzh). Jadi, barangsiapa yang tidak memiliki nishâb, lalu bagaimana dia harus mengeluarkan zakat? Juga, orang yang tidak memiliki lentera, bagaimana dia bisa menerangi orang lain? (Kapan bayangan itu tegak serta tongkat itu bengkok). Allah mewahyukan kepada Nabi ‘Îsâ bin Maryam, “Nasihati dirimu, baru jika telah kamu terima nasihat, maka nasihatilah manusia. Jika tidak, merasa malulah kamu kepada-Ku.”
Buku ini memuat karya Imam al-Ghazali dalam bentuk nasihat dan pelajaran serta kata-kata sederhana yang wajib diyakini seorang mukalaf dari kaidah-kaidah akidah.