Akan tetapi, Akasma tak menyangka Baris telah memilik istri, kendati Baris meyakinkan kalau cintanya hanya untuk Akasma. "Menikahlah denganku, Akasma. Aku berjanji akan berlaku adil padamu." Akasma tak mampu menjawab. Hatinya gundah. Rasa cintanya tengah diuji. Cintanya yang begitu mendalam membuatnya tak sanggup meninggalkan Baris.
Apakah ini cinta yang ditakdirkan oleh Allah untuknya? Siapkah ia menjadi yang kedua, jika memang begitu yang telah digariskan untuknya?
[Mizan, Bentang Pustaka, Bunyan, Novel, Muslim, Islam, Indonesia]