(QS. al-Anfaal [8]: 50)
“Sakitnya sakaratul maut itu kira-kira tiga ratus kali sakitnya dipukul pedang.”
(HR. Ibnu Abu Dunya)
Cara malaikat mencabut ruh kita itu tergantung pada baik-buruknya amal kita. Bila amal kita buruk, dan karena itu kita tergolong kafir, Hadits dan ayat tersebut menegaskan tentang dahsyatnya sakaratul maut bagi kita. Malaikat Maut mencabut ruh orang-orang kafir sembari memukul mereka. Padahal, rasa sakit saat ruh dicabut itu sekira 300 kali sakitnya disabet pedang, masih ditambah lagi dengan pukulan malaikat. Alangkah pedih. Betapa perih.
Ruh-ruh yang dicabut itu, lalu dibawa naik hingga ke langit ketujuh. Ada ruh yang wangi semerbak, ada pula nyawa yang baunya busuk.
Saat di dalam kubur, kita yang kafir akan menghadapi berbagai kengerian dan kepedihan azab dari Allah Swt. Saat ruh dikembalikan lagi ke jasad, di situlah kengerian dimulai lagi. Ada yang dibukakan baginya pintu menuju surga, lalu didatangkan angin yang semerbak keharuman surga. Kuburnya pun dilapangkan seluas mata memandang. Ada juga yang dibukakan baginya pintu menuju neraka, lalu didatangkan angin neraka yang panas. Kemudian, ruang kuburnya disempitkan hingga tulang rusuknya menjadi bersilangan.
Selling point:
1. Mengenal Kehidupan di Alam Kubur
2. Peristiwa-Peristiwa Buruk yang Menimpa Ruh dan Jasad di Alam Kubur
3. Peristiwa-Peristiwa Baik yang Diperoleh Ruh dan Jasad di Alam Kubur