SISWI KESAYANGAN SUAMIKU

· MDP
5,0
3 bài đánh giá
Sách điện tử
1078
Trang
Điểm xếp hạng và bài đánh giá chưa được xác minh  Tìm hiểu thêm

Giới thiệu về sách điện tử này

[Mas, eh Pak, kado dari pak Bagas sudah sampai di rumah. Bagus banget! Lina suka! Terimakasih ya! Pasti akan saya pakai saat besok kita bobok bersama!]

Renita mengernyit membaca pesan dari layar utama ponsel suaminya. Pesan whatsapp atas nama kontak Maulana itu menganggu pikiran nya.

“Maulana? Siapa dia? Keluarga dan teman – teman Mas Bagas tidak ada yang bernama Maulana. Dan apa ini? Kado? Kado apa yang akan dipakai saat mereka bertemu?Apa Maulana ini adalah murid Mas Bagas?

Tapi sebegitu istimewa nya kah dia sampai Mas Bagas memberikan kado untuk nya? Eh, tapi kenapa nama di kontak dan di chat berbeda? Sebenarnya Maulana atau Lina? Tapi sepertinya mas Bagas pernah satu dua kali bercerita tentang murid nya yang bernama Lina. Kalau nggak salah, Lina itu murid yang pintar tapi yatim piyatu. Apa Lina itu yang mengirim kan pesan ini?” gumam Renita bingung.

Perempuan itu menoleh ke arah pintu kamar mandi yang tampak masih tertutup rapat, dan suara keran air yang masih mengalir deras dari dalam nya. Belum ada tanda – tanda sang suami yang akan keluar dari sana.

Akhir nya Renita yang selama ini hampir tidak pernah penasaran dan tidak pernah memeriksa ponsel sang suami dan sangat percaya pada suami nya, menekan kontak ponsel bertuliskan Maulana itu dengan rasa penasaran yang tinggi.

Pesan di kolom chat itu sudah bersih, dan hanya itu satu – satunya kalimat yang terketik di sana. Renita lalu menekan foto profile kontak Maulana itu. Tampak gadis cantik berambut panjang dengan seragam sekolah tempat suaminya bekerja sebagai guru honorer di sekolah negeri. Suami nya memang jarang bercerita tentang muridnya yang nakal atau pintar di kelas jadi Renita juga masih asing dengan wajah di foto kontak WA itu.

Dengan menghela napas panjang, untuk meredam gemuruh jantung karena pikiran buruk dan overthinking yang mulai menghinggapi nya, perempuan berusia dua puluh enam tahun itu berpikir sejenak dan mengetik balasan untuk salah satu murid suaminya.

[Syukur lah, kamu suka dengan hadiahnya! Coba fotokan, Lin.]

Renita yang juga merupakan junior mahasiswi yang sama dengan kampus Bagas dulu dan sudah menikah selama tujuh tahun itu menunggu balasan dengan tegang. Dan jantung Renita seakan terlepas dari rongganya saat dia membaca pesan balasan yang masuk ke ponsel suaminya itu.

[Lingerie ini cocok sekali untukku! Lihatlah, Mas! Mau dong dibelikan warna lain!]

[Foto]

[Foto]

[Foto]

Renita menelan ludah dengan susah payah, saat melihat foto murid suami nya dengan kain yang kurang bahan dalam berbagai pose menantang.

Renita seketika menatap tak percaya ke arah layar ponsel milik suaminya. Dengan menegarkan hatinya, perempuan yang bergelar ibu dan telah mempunyai seorang anak lelaki yang telah berumur hampir setahun itu memutuskan untuk mengirim foto dan nomor kontak atas nama Maulana ke ponsel nya sendiri.

Krieeet!

Pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan Bagas yang baru saja

M an di. Aroma sabun dan shampo menguar dari tu b uh suami nya.

Melihat Renita yang memegang ponselnya dengan raut wajah aneh, membuat ekspresi wajah Bagas menegang.

“Kamu ... Barusan melihat ponsel ku?” tanya Bagas dengan suara tercekat.

“Siapa Lina?” tanya Renita, matanya menatap langsung ke dalam mata Bagas. Mencoba mencari jawaban di sana.

Wajah Bagas langsung pucat. Ia terdiam, lidahnya kelu. Dia memegang ponsel nya dengan tangan gemetar. Pesan dari Lina jelas terlihat di layar.

‘Astaga, padahal aku sudah mewanti- wanti Lina agar tidak menghubungi lebih dulu saat aku berada di rumah,’ batin Bagas gentar.

“Kamu tidak akan bisa berbohong kali ini,” suara Renita terdengar rendah, namun penuh dengan amarah yang tertahan. “Apa maksud dari semua ini, Bagas? Kado lingerie? Untuk muridmu?”

Bagas mencoba menenangkan diri, tapi sulit baginya untuk mengelak ketika bukti sudah ada di depan mata. “Ren, aku bisa jelaskan... Ini tidak seperti yang kamu pikirkan.”

“Tidak seperti yang kupikirkan?” Renita mengangkat alisnya, menahan tawa getir. “Jadi, kamu tidak selingkuh dengan muridmu? Apa ini hanya kebaikan hatimu memberikan kado kepada gadis 18 tahun? Jawab aku!”

Bagas tidak bisa berkata-kata. Ia tahu, apa pun yang akan ia katakan hanya akan memperburuk situasi. Renita tahu semuanya. Tidak ada jalan keluar kali ini.

“Aku ingin kamu menelepon Lina sekarang,” ujar Renita tegas. “Kita akan bertemu dengannya, di rumahnya. Aku ingin mendengar penjelasan ini dari mulut kalian berdua sudah sejauh apa hubungan kalian!”

Bagas tampak semakin tegang. “Renita, tolong, kita bisa bicarakan ini tanpa harus melibatkan dia. Dia yatim piatu! Tidakkah kamu merasa kasihan padanya?”

“Yatim piatu lantas tidak membenarkan seseorang untuk berselingkuh, Mas. Apalagi dengan gurunya sendiri! Telepon Lina sekarang dan nyalakan pengeras suara!”

“Jangan, Ren. Kasihan dia. Dia sangat kekurangan kasih sayang. Aku minta maaf, aku hanya menganggapnya sebagai...”

Renita mem o tong, “Mas Bagas, kamu yang melibatkan dia sejak awal. Sekarang aku ingin bertemu dengannya. Jika kamu benar-benar merasa bersalah, kamu akan melakukan ini. Sekarang!”

Dengan tangan gemetar, Bagas mengambil ponselnya. Ia membuka daftar kontak dan mencari nama Maulana. Hatinya dipenuhi rasa bersalah dan ketakutan, tapi tak ada jalan lain. Dia menekan gambar telepon di layarnya dan nada sambung langsung terdengar. Tak perlu menunggu waktu lama, suara riang terdengar dari seberang.

“Halo, Mas Bagas! Kangen ya!”

“Ha.. Halo, Lin, aku... “

Renita meraih ponsel milik Bagas dengan tak sabar.

“Halo, Lina? Saya Renita, istri dari guru kamu...”

Next? 


Xếp hạng và đánh giá

5,0
3 bài đánh giá

Xếp hạng sách điện tử này

Cho chúng tôi biết suy nghĩ của bạn.

Đọc thông tin

Điện thoại thông minh và máy tính bảng
Cài đặt ứng dụng Google Play Sách cho AndroidiPad/iPhone. Ứng dụng sẽ tự động đồng bộ hóa với tài khoản của bạn và cho phép bạn đọc trực tuyến hoặc ngoại tuyến dù cho bạn ở đâu.
Máy tính xách tay và máy tính
Bạn có thể nghe các sách nói đã mua trên Google Play thông qua trình duyệt web trên máy tính.
Thiết bị đọc sách điện tử và các thiết bị khác
Để đọc trên thiết bị e-ink như máy đọc sách điện tử Kobo, bạn sẽ cần tải tệp xuống và chuyển tệp đó sang thiết bị của mình. Hãy làm theo hướng dẫn chi tiết trong Trung tâm trợ giúp để chuyển tệp sang máy đọc sách điện tử được hỗ trợ.