Ada rasa kecewa dalam benak keluarganya Karin. Namun, mereka tidak mampu meluapkan isi hatinya. Sebab, tidak punya kekuasaan dan kemampuan melawan takdir.
Ibundanya Karin melarang Irfan dan Anggi untuk mengantarkan jenazah Karin bukan karena tidak memiliki alasan. Ya, tentu ada alasannya.
Setelah diberikan kejutan. Akhirnya mereka berdua melangsungkan pernikahan di kediaman Anggara Pratama. Mereka sengaja mengulang akadnya dan tanpa ramai-ramai, sebab lingkungan setempat tidak mengetahui masalah keluarganya.
Pernikahan hanya dihadiri sanak keluarga yang dapat dipercaya. Pernikahan berlangsung khidmat.
“Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Irfan Pratama bin Suseno dengan anak saya yang bernama Anggita Rayhana binti Anggara Pratama dengan maskawinnya berupa seperangkat alat salat. Tunai.”
Dikarenakan yang diganti hanya kartu keluarga saja, bukan nama lengkap mereka, Irfan masih memakai nama Pratama di belakangnya. Itu juga atas izin Irgi Pratama. Hanya saja sebutan bin nya kini disebutkan ayah kandungnya.