SRIVIJAYA BUKAN KERAJAAN

Santo Saba Piliang
5,0
1 avis
E-book
180
Pages
Les notes et avis ne sont pas vérifiés. En savoir plus

À propos de cet e-book

SRIVIJAYA YANG INGIN DI RAMPOK


Dari sinilah "Dharmic Original" berasal di Kadatuan Srivijaya,yang mendasari lahirnya ajaran Buddha,Hindu dan Jaina di India....Palembang bukan pusat pengajaran Buddha masa terdahulu,hanya ulah penjajah yang selalu publikasikan ini untuk merampok


Penelitian oleh Corn de Groot 1858 terhadap Situs "Muara Takus" menyimpulkan tanpa melabel ini Hindu/Buddha


● G. du Rij van Beest Holle 1879 me "Labeling" Moeara Takoes ini Hindu


● WP. Groeneveldt,1879-1880,Tidak menyebut situs Moeara Takoes Hindu/Buddha


● R.D.M Verbeck dan E. TH.Van Delden,1881....me "Labeling" ini Hindu


● J.W. IJzerman 1889-1893,me "Labeling" ini Buddha


● N.J. Krom 1912,1923 me "Labeling" Moeara Takoes ini Hindu


● J.L. Moens di tahun 1924 me "Labeling" Moeara Takoes ini Buddha


● F.D.K. Bosch 1925,1930,1946, Bosch Moeara Takoes me "Labeling" ini Hindu


● F.M. Schnitger April 1935 me "Labeling" Moeara Takoes ini Hindu


● EJ. Brill, 1936.menyebut situs Moeara Takoes ini Hindu


Dari semua penelitian Kolonial Belanda diatas tampak tidak "Konsisten" terhadap apa yang mereka labelkan kepada objek situs apakah Hindu/Buddha....?


...situs yang tidak ada patung orang duduk bersila di sebut "Hindu" ...Prambanan Hindu, maka Mendut otomatis Buddha karena ada arca duduk bersila dan jika situs situs itu ada di lokasi berdampingan disebutlah "Toleransi"...?


Dari semua penelitian Kolonial Belanda diatas tampak tidak "Konsisten" terhadap apa yang mereka labelkan kepada objek situs apakah Hindu/Buddha....?


Kapan dan Siapa "Misionaris" india ke Nusantara,Hingga situs situs & Kerajaan Pra Islam di sebut Hindu/Buddha.....?


Tidak ada jawabannya,Karena memang tidak pernah ada...ini hanya "Labeling"


Dr. Bennet Bronson 1973,dalam "Laporan Penelitian Arkeologi di Sumatera",yang dibuat 20 Mei-8 Juli 1973.Penelitian dilakukan oleh Lembaga Purbakala Dan Peninggalan Nasional Indonesia bekerjasama dengan The University of Pennsylvania Museum, Philadelphia - Amerika


Dari gundukan tanah di kawasan sekitar candi utama Muara Takus,mereka menemukan artefak perunggu berwujud manusia berkepala gajah,Selain itu cermin perunggu yang salah satu sisinya dilapisi emas dengan presentasi mencapai 83 persen, artinya hampir 24 karat


Temuan lain "Vajra" , juga temuan bata bertulis yang secara paleograf Isinya mantra berbunyi:


 “om ah bighnanta kr hum phat svaha”


.....di dalam situs "Candi Bungsu" di temukan kotak tembaga yang didalamnya terdapat 3 keping lempeng emas yang bertuliskan :


1."Ohm"

2."Ah"

3."Hom"


di sisi kotak itu terdapat "Rabuk kremasi" ,Tongkat dan senjata dengan hiasan permata disisi kanan dan kiri,Bahasa lokal menyebut dengan "Pedang Lonjong/Sulo"


Ketiga Kata ......"Ohm", "Ah" , "Hom"....

ada pada Hindu/Buddha,Bukan hanya ada pada salah satu nya...ini terekam sempurna di Bali...dan Bali bukan india,Masa abad 11 Masehi adalah masa penyelamatan kitab kitab "Dharmic Original" ke luar kadatuan di antaranya Tibet,Java dan Bali


Pada tahun 399-414 M Fa-Huan dalam perjalanan di svarnadvipa mencatat...mengikuti sungai Po-Nai (adalah sungai Pana'i,kampar)...di tempat "di mana para pelajar pernah tinggal di situ dan melakukan gerakan... "berjalan berputar"... mengelilingi "Tope"/Stupa juga 4 guru duduk di 4 sudut, di tempat ini "Menara"...telah didirikan...( Pradaksina/Prasawiya/Tawaf di "Muara Takus") 


24 "Sangharamas".... yang di lihat Fa-Hien adalah berada di Bagian Barat sudut Timur "Kota Suci",adalah sebutan terdahulu area ini sebelum di sebut "Muara Takus" rincian penjelasan lengkap nya sbb :


..Area kota suci dengan pusat pujanya adalah "Mongtakui" dengan area yang di batasi oleh tanggul tanah setinggi 1,5 - 3 meter di lengkapi beberapa pintu gerbang utama dan khusus yang berada di tepi sungai kampar sebagai dermaganya


● Bagian Timur Laut adalah Gerbang Utama

● Komplek utama adalah tempat tinggal para guru “Shangha Kirti” Pengajar/Rçhi

● Pagar tanggul kuno 2 lapis benteng 

komplek universitas,di sebut masyarakat dengan perguruan Dewa dewi/Nanlanda/"Dharma Phala"

● Pusat "Puja" berupa tanah lapang,Juga sebagai tempat wisuda mahasiswa/brahman dan melantik atau mencabut "Daulah" Para Raja pemimpin "Vatsal/Vanua" Nusantara,acara ini di lakukan rutin 3 tahun sekali

● Bagian Timur 400 langkah,Pelatihan "Mantra",Tapa/Tapo istilah Svarnadvipa sebut dengan "Can-Yago/Samadhi" berupa bangunan kayu beratap daun 

● Bagian Barat tempat belajar mahasiswa/brahman di sebut “Kolam Sakti “/Tobek Sati

● Bagian Tenggara,Tempat Pelajar mahasiswa/brahman tingkat ke 2

● Bagian Barat Daya tempat tinggal pelajar tingkat ke 3


Dari sinilah "Dharmic Original" berasal di Kadatuan Srivijaya,yang mendasari lahirnya ajaran Buddha,Hindu dan Jaina di India...


Kadatuan bukan "Kerajaan" pusat pemerintahan "Kadatuan" sebelum dan sesudah di sebut "Srivijaya" di bukit Katangka,wilayah nya di tandai dengan nama "Koto" yang memakai "Angka"


Pemegang kekuasaan adalah Bunda/Ibu inilah yang di sebut sistem Materinial sudah ada sejak 4058 SM di tandai dengan ribuan prasatinya ber angka tahun Saka....jadi tidak benar jika penghitungan awal tahun saka di mulai 78 Masehi...dan cara menghitung inilah yang menyebabkan sejarah kita seolah tidak ada sebelum tahun 78 Masehi...


Pelaksana pemerintahan di laksanakan oleh para pria yaitu "Manantu" dari anak perempuan "Bunda" dan Pemegang kekuasaan adalah Bunda/Ibu atau "Si Ompu" ,di masa terdahulu di kadatuan diantaranya :


"Shang Hyang Puti nan Batigo" :

1."Shang Hyang Puti Tuo"

2."Shang Hyang Puti Tonga"

3."Shang Hyang Puti Bungsu"


1."Shang Hyang Puti Tuo" mempunyai nama 

"Shang Hyang Dewi Puti Sangka Bulan" bangunan nya berada di Pasaman Timur,Gunung tua,Aceh


2."Shang Hyang Puti Tonga" mempunyai nama "Shang Hyang Dewi Puti Gelang Gumelo" di kuala Partamuan Xlll kota kampar


3."Shang Hyang Puti Bungsu" mempunyai nama "Shang Hyang Dewi Puti Lindung Bulan" di Kualo Ombun


1 tahun sekali di masa kejayaan mereka bertiga kumpul di pusat dan di bangunkan pusat puja pra islam bernama "Mongtakui" setelah nya "Muotakui" kemudian menjadi rancu setelah penjajah menjadi "Muara Takus" 


Palembang bukan pusat Srivijaya dan bukan pengajaran Buddha masa terdahulu,ulah "Penjajah" yang selalu publikasikan membentuk opini publik "Pengalihan" ini tanpa dasar untuk mengeruk tambang di bumi Srivijaya sebenarnya dan gagal merampok jika ada cagar sejarah di atas nya...fahami ini




INDONËSIARYĀ 

By : Santo Saba

(Exploration & Research)

eBook WA 0813 2132 9787  

https://wa.me/message/OO5THVF7RNNDO1



Notes et avis

5,0
1 avis

À propos de l'auteur

Penulis dan Pembicara seminar True Bakc History of Indonesia

INDONËSIARYĀ 

By : Santo Saba

(Exploration & Research)

eBook WA +62813 2132 9787


Donner une note à cet e-book

Dites-nous ce que vous en pensez.

Informations sur la lecture

Smartphones et tablettes
Installez l'application Google Play Livres pour Android et iPad ou iPhone. Elle se synchronise automatiquement avec votre compte et vous permet de lire des livres en ligne ou hors connexion, où que vous soyez.
Ordinateurs portables et de bureau
Vous pouvez écouter les livres audio achetés sur Google Play à l'aide du navigateur Web de votre ordinateur.
Liseuses et autres appareils
Pour lire sur des appareils e-Ink, comme les liseuses Kobo, vous devez télécharger un fichier et le transférer sur l'appareil en question. Suivez les instructions détaillées du Centre d'aide pour transférer les fichiers sur les liseuses compatibles.