Pada saat hendak menghampiri mertuanya, Tejo melihat Surti–istrinya–kesulitan membawa kayu bakar sambil menggendong anaknya. Tejo mengambil alih kayu bakar yang dibawa Surti, kemudian meletakkannya dekat tungku. Baru kemudian Tejo menemui Ibu mertuanya.
"Lama amat, sih! Dari tadi dipanggil baru nongol!" sentaknya, ketika Tejo sudah berada di dekatnya.
"Maaf, Bu. Tadi aku bantu Surti ngangkat kayu bakar. Ada apa, Bu?" Lelaki itu berusaha bersikap biasa pada ibu mertuanya.
"Nanti ada blantik sapi ke sini, mau lihat-lihat sapi jantan, kalau harganya cocok bisa langsung dijual. Nah kamu bersihkan tuh sapi, mandiin dan kasih makan yang banyak!" titahnya pada sang menantu.
"Iya, Bu," balas Tejo tanpa membantah.