Ia melangkah hati-hatian menuju pintu. Satu tangannya merogoh saku blazer hitam yang melekat di tubuhnya, mengambil kunci rumah yang sengaja ia bawa.
Dengan gerakan sangat pelan Devi mendorong pegangan pintu agar tak mengeluarkan suara, berharap kejutan untuk suaminya berhasil sesuai rencana. Ruang tamu remang-remang minim cahaya, hanya ada satu lampu kecil yang menerangi.
Tapi untuk menerangi benda di sekitarnya masih sangat jelas, kini bola mata yang berbinar berubah menjadi mata seekor elang yang tajam. Devi hampir tak percaya dengan apa yang ia lihat. Kini tangannya bergetar hebat diikuti detak jantung yang berdetak kenjang..