Seorang anak kecil tiba-tiba memukau masyarakat di kota tempat tinggalnya. Dia mampu menghafal kalam Ilahi, bahkan sebelum Sang Nabi tiba di kota itu, yang kelak berganti nama menjadi Madinah. Saat Nabi Muhammad SAW akhirnya tiba di Madinah, bocah cerdas itu pun unjuk keterampilan di depan Sang Nabi. Ayat-ayat Alquran yang telah turun dilantunkannya tanpa cela. Rasulullah pun lalu mengangkatnya menjadi sekretaris pribadi. Ya, dialah sahabat mulia, Zaid bin Tsabit. Di tangannyalah kelak Alquran ditulis dan disusun seperti yang terlihat sekarang.
Tidak melulu berkisah tentang Zaid bin Tsabit, pada novel ini kita akan diajak menyaksikan Madinah yang mulia dari mulai Islam datang, masa-masa pembukuan Alquran, hingga masa khulafaur rashidin. Semuanya dikisahkan lewat kacamata kehidupan sahabat mulia, penulis wahyu, guru teladan, Zaid bin Tsabit.