Salvatore Simarmata, lahir 11 Mei 1980. Saat ini sebagai dosen dan peneliti, Prodi Komunikasi, Unika Atma Jaya, Jakarta. Pendidikan S1 ditempuh di FISIP, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, dalam bidang Communication Science; S2 di Universitas Gadjah Mada, dengan bidang Media and Communication Studies.
Selain melakukan beberapa penelitian, ia juga menulis dalam beberapa buku dan artikel jurnal, antara lain “Televisi sebagai Ruang Publik di Indonesia: Mungkinkah?” dalam Widodo, Yohanes. Quo Vadis Televisi? Yogyakarta: Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta (2010); “Menegakkan Jurnalisme Etis dalam Pemberitaan Kasus Terorisme.” Jurnal InterAct, vol. 2, No. 2, November 2013; “Media sebagai Oposisi Institusional,” dalam Zubair, Agustina (ed.), Potret Media dalam Politik Indonesia. Jakarta: Universitas Mercu Buana & ASPIKOM, hlm. 121-140 (2014).
Artikel opininya, antara lain: Presidential Debate: Talking to the people (The Jakarta Post, 11 Juni 2014), PDI-P and the Unavoidable Coalition (The Jakarta Post, 12 April 2014), Caleg dalam Demokrasi Terbelenggu (Kompas Sore, 27 Februari 2014), Discriminatory education and violence (The Jakarta Post, 2008).