Masyarakat Jahiliah sering mengadakan pasar seni secara periodik. Di pasar seni ini, para pujangga saling unjuk kemampuan dalam bersastra. Di antara pasar seni yang paling bergengsi pada zaman itu adalah Pasar Dzul Majaz (Madinah); Pasar Dzul Majinnah (barat Makkah), dan Pasar Ukadz (timur Makkah). Khusus di Pasar Ukadz, para penyair berlomba mendendangkan karya-karya mereka di depan dewan juri yang terdiri dari sejumlah pujangga yang telah memiliki reputasi. Karya-karya puisi yang dinyatakan sebagai yang terbaik akan ditulis dengan tinta emas di atas kain yang mewah, kemudian akan digantungkan di dinding Ka’bah, dan mereka menyebutnya dengan istilah Al-Mu’allaqat (puisi-puisi yang digantungkan di dinding Ka’bah). Buku ini, setelah memberikan gambaran umum tentang bahasa dan sastra Arab, khususnya bahasa dan sastra Arab era Jahiliah, mengupas tuntas tentang sastrawan beserta karya mu’allaqat-nya.