Satu Cinta, Tiga Dia
關於本電子書
Belum selesai dengan Edy dan Andika, hati Ade nyatanya tertaut pada Raka, Raka adalah dokter tentara yang merupakan cinta pertama Ade saat masih remaja. Setelah berjalan beberapa saat merasakan cinta segi banyak, masalah datang saat Ade menerima karangan bunga wujud cinta dari Andika. Edy yang mengetahui hal inipun mengambil sikap dewasa dalam menyelesaikan masalah. Selanjutnya Ade merasakan kenyamanan dengan Raka yang merupakan sahabat kakaknya. Tidak ingin berlarut-larut dengan masalah cinta segi banyak ini, Adepun meminta bantuan sahabat-sahabatnya untuk menentukan pilihannya jatuh pada siapa. Ade juga meminta pendapat mamanya tentang perasaanya pada Edy, Andika dan Raka.
Sampai Akhirnya perjalanan ke Sulawesi yang Ade lakukan dengan Edy membuat Ade mengambil pilihan dengan siapa dia akan menjatuhkan pilihan. Namun di hati Ade masih tersimpan nama seseorang yang dia sukai.
評分和評論
關於作者
Desak Made Yoniartini atau yang disapa Desak Yoni adalah dosen di Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram. Anak Tunggal dari pasangan Dewa Made Gepu dan Jeru Nyoman Widyarini lahir di Lombok Barat, NTB 28 Juni 1987. Saat ini Desak Yoni telah menikah dengan Gede Anggara dan dikaruniai dua orang putra; Gede Yogindra Prema Dewa dan Made Agastya Prema Dewa. Desak Yoni menempuh Pendidikan Sarjana di Universitas Mataram pada Program Studi PKN dan Master di IHDN Denpasar pada program Studi Pendidikan Agama Hindu serta Master yang kedua di Universitas Mataram pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Sudah beberapa buku ditulis oleh Desak Yoni baik penulis tunggal maupun menulis secara bersama-sama. Di antaranya Konsep Tri Hita Karana pada Anak Usia Dini, Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi, Psikologi Pendidikan dan dua Kumpulan cerpen yaitu Semprong Pu’un dan Kumpulan dongeng Anak yang Menginspirasi. Selain buku Desak Yoni juga telah menerbitkan banyak artikel baik pada jurnal nasional maupun internasional. 122 Satu Cinta, Tiga Dia Novel Satu Cinta, Tiga Dia merupakan novel pertama karya Desak Yoni, Desak Yoni berharap semoga ke depan akan lebih produktif lagi menulis novel karena menulis adalah bagian dari hidup. Menulis dapat merelaksasikan hati dan menjernihkan pikiran.
