Diremehkan, dikhianati oleh orang-orang kepercayaan, dijatuhkan oleh orang yang disayang, sampai dimanfaatkan oleh orang terdekat, semua itu saya rasakan dalam waktu yang hampir bersamaan. Kesal? Sudah pasti. Ikhlas? belum tentu. Butuh waktu dan proses untuk menerapkan satu kata. 'melupakan'. Semua masalah dan alasan itulah yang akhirnya memutuskan "Saya Pamit" dari Youtube. Kemudian, saya tuangkan dalam sebuah buku. Maaf, bukan 'buku'. Lebih tepatnya, diari atau catatan spesial saya yang ingin saya bagikan semua orang untuk diambil hikmahnya. Mohon maaf, kalau saya masih banyak kekurangan dalam mengetik kisah ini. Saya masih belajar dan mencoba menebarkan kebaikan serta hal positif ke semua orang. Karena, setiap hamba akan diminta pertanggung jawabannya kelak saat menghadap Rabb-nya.Sekarang, izinkan saya sebagai manusia yang penuh kekurangan, menghadirkan
"SAYA PAMIT Jilid 2" sebagai jawaban atas semua pertanyaan di sosial media dan memperlihatkan sisi lain dari seorang Ria Yunita (Ria Ricis).