Sejarah Kehidupan
Meer oor hierdie e-boek
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah teori tentang asal-usul kehidupan, titik kritis yang menjadi pangkal silang pendapat berbagai cendekiawan. Buku ini tidak bermaksud untuk meluruskan atau membantah pendapat buku-buku lain yang sudah terbit, namun lebih ditekankan untuk mengenalkan asal-usul kehidupan dalam lingkup sejarah dalam berbagai perspektif. Sengaja dua sudut pandang dipilih evolusi dan kreasi, karena dua kutub pengetahuan ini lah yang saling bertolak belakang. Pembahasan berbagai sudut pandang itu disajikan secara berimbang dan tidak memihak, dalam rangka untuk bisa meningkatkan pemahaman masyarakat mengapa terjadi perbedaan yang sangat fundamental.
Buku ini ditulis untuk kalangan masyarakat umum, pelajar dan pecinta teori asal-usul kehidupana. Meskipun banyak informasi yang dirujuk dari jurnal, namun disajikan secara populer. Penjelasan mengenai teori evolusi bersumber dari berbagai literatur. Selain itu materi dalam buku ini juga ditunjang hasil penelitian dari berbagai jurnal mutakhir.
Graderings en resensies
Meer oor die skrywer
Amin Setyo Leksono terlahir di Pati, 17 November 1972, menyelesaikan pendidikan S1
dan S2 di Jurusan Biologi ITB. Pada tahun 1999, 2000 penulis mengikuti sandwich program ke Kanazawa, Jepang. Pada tahun 2002-2005, penulis menempuh pendidikan doktor di Graduate School for International Development and Cooperation, Hiroshima University, Hiroshima, Jepang, dan mendapatkan gelah Ph.D. Saat ini penulis merupakan Lektor kepala di Jurusan Biologi, FMIPA, Unversitas Brawijaya. Penulis aktif mengikuti berbagai kegiatan training dan lokakarya di dalam maupun di luar negeri, seperti menjadi peneliti tamu di bidang Global Environmental Leader program for young researcher di Hiroshima University, tahun 2009 selama 1 bulan, mengikuti trining tentang Canopy Insect Study di Wurzburg University, Jerman, selama 2 bulan, mengikuti lokakarya Low Carbon Society di Bogor tahun 2010, dan mengikuti lokakarya tentang perubahan iklim yang diselenggarakan oleh Dewan NasionalPerubahan Iklim (DNPI) tahun 2011.
