Salah satu upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang beragam kontroversi dalam sejarah dapat dilakukan melalui pelaksanaan pembelajaran sejarah kontroversial. Akan tetapi, upaya untuk mengajarkan sejarah kontroversial masih merupakan hal yang relatif baru, terutama pada materi-materi kontroversial yang muncul setelah reformasi.
Oleh karena itu, buku ‘Sejarah Kontroversial di Indonesia: Perspektif Pendidikan’ ini hadir sebagai sebuah kajian ilmiah tentang bagaimana relevansi dan seluk beluk sejarah kontroversial ditinjau dari konteks pendidikan. Buku ini mencoba untuk menganalisis pelaksanaan pembelajaran sejarah kontroversial secara lebih mendalam, sehingga mampu memberikan gambaran bagi ilmuwan dan praktisi pendidikan sejarah untuk menumbuhkan kesadaran kritis peserta didik.
Buku ‘Sejarah Kontroversial di Indonesia: Perspektif Pendidikan’ menguraikan secara filosofis tentang anatomi sejarah kontroversial di Indonesia serta urgensi dan tujuan pembelajaran sejarah kontroversial. Kemudian diuraikan pula tentang berbagai kepentingan dalam pendidikan sejarah yang menjadi hambatan pembelajaran sejarah kontroversial. Buku ini juga menguraikan tentang bagaimana potensi pembelajaran sejarah kontroversial sebagai media rekonsiliasi konflik serta strategi penerapannya dalam praksis pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan pendekatan pedagogik kritis.
Tsabit Azinar Ahmad, lahir di Banjarnegara 24 Juli 1986. Pendidikan dari SD-SMA diselesaikan di kota kelahirannya. Pendidikan sarjana diselesaikan di Jurusan Sejarah Universitas Negeri Semarang tahun 2008, dan gelar magister diraih pada tahun 2010 dari Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sebelas Maret, Surakarta dengan tesis tentang implementasi pembelajaran sejarah kontroversial dalam perspektif critical pedagogy.
Ia memiliki ketertarikan terhadap sejarah kontroversial, critical pedagogy, dan pendidikan untuk rekonsiliasi konflik. Beberapa karyanya telah diterbitkan di jurnal-jurnal ilmiah nasional terkait tema-tema pendidikan dan sejarah kontroversial Indonesia. Tahun 2012 dan 2014 menjadi pemakalah dalam International Association of Historians of Asia (IAHA). Sejak 2011 aktif sebagai dosen di Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.
Selain itu, ia menjabat sebagai salah satu dewan redaksi jurnal terakreditasi nasional Paramita. Saat ini sebagai Direktur Eksekutif Centre for Controversial History Studies (CCHS). Korespondensi dapat dilakukan melalui surel [email protected].