Allan adalah seorang pakar linguistik di Monash University dan anggota Australian Academy of Humanities. Ia mengajar di Inggris, Kenya, Nigeria, dan Amerika Serikat. Penelitian dan publikasinya terutama berfokus pada aspek-aspek makna dalam bahasa.
Dalam buku ini, gagasan-gagasan Allan tentang semantik bahasa alamiah kemudian dikembangkan aplikasinya dalam bahasa Indonesia dan beberapa bahasa daerah yang ada di kawasan nusantara. Buku ini dimaksudkan untuk membekali para mahasiswa dalam melakukan
penelitian di lapangan yang berkaitan dengan data bahasa alami yang digunakan oleh masyarakat.
Aceng Ruhendi Saifullah adalah seorang
jurnalis yang kemudian menggeluti
dunia akademik. Kini penulis
bekerja sebagai Lektor Kepala dalam bidang
kajian Semantik, Pragmatik, dan
Semiotik di Universitas Pendidikan
Indonesia. Penulis mengajar di Program
Linguistik jenjang S-1, S-2, dan
S-3. Penulis memperoleh gelar Doktor
dalam bidang Linguistik dari Fakultas Ilmu-ilmu Budaya Universitas
Indonesia (2014), dengan judul disertasi “Tanda dan Makna Wacana
Interaktif di Internet: Kajian Semiotik-Pragmatik tentang Demokratisasi
melalui Tema Terorisme”. Di samping dikenal sebagai saksi
ahli Bahasa dalam berbagai kasus penggunaan Bahasa yang berdampak
hukum, penulis juga produktif menulis buku dan artikel di berbagai
media dan menulis makalah dalam berbagai seminar nasional dan
internasional. Beberapa buku karya penulis yang sudah terbit adalah
Kapan Pertolongan Allah Tiba? (1991, Penerbit Salman ITB); Membaca
dalam Kehidupan (ditulis Bersama Henry Guntur Tarigan dan Kholid
A. Harras, 1995, Penerbit Angkasa, Bandung); Wacana Terorisme dalam
Perspektif Pragmatik (2010, @rtikulasi-Jurdiksastrasia), dan Semiotik dan
Kajian Bahasa Lintasdisiplin (2018, Penerbit UPIPRESS Bandung). Di
tengah aktivitas akademiknya, penulis juga aktif dalam kegiatan keagamaan,
sosial, dan kemasyarakatan. Di tempat tinggalnya di Kawasan
Kadungora-Garut, penulis mendirikan semacam “Pesantren Kehidupan”
dengan label “Rumah Singgah Alhamdulillah”, yang bergerak
dalam bidang “bengkel iman, ilmu, dan amal”.