Sejak melihat Zahfiyyan, Zura menjadi tukang khayal. Ia sering melamunin Zahfiyyan menjadi bapak anak-anaknya. Bukan itu saja, tiap habis salat Zura berdoa semoga Zahfiyyan membalas perasaan yang ia punya. Hanya itu usaha Zura karena ia pengagum dalam diam.
Zura pergi karena patah hati setelah mengetahui Zahfiyyan akan menikahi wanita lain. Bertepatan dengan itu Zura mendapatkan duka lainnya, sehingga ia melepas hijab dan membenci Zahfiyyan. Padahal benci manifestasi dari cinta yang tidak terbalas. Kalau Zahfiyyan menawarkan apa yang Zura idamkan, apakah Zura mampu menolak?
Bisa. Zura menolak Zahfiyyan dengan CIUMAN.