Shalat adalah ibadah yang spesial. Pertama, spesial karena allah SWT memerintahkannya melalui peristiwa Isra Mi’raj Rasulullah saw. Kedua, spesial karena fungsinya sebagai kunci amal kebaikan. Jika baik shalatnya, baik pula amal-amal yang lain. Sebaliknya, jika shalatnya buruk, akan buruk pula amal-amalnya yang lain. Ketiga, spesial karena posisinya sebagai tiang agama. Siapa yang mendirikan shalat, berarti ia telah menegakkan tiang agama. Barangsiapa yang meninggalkannya, berarti ia telah merobohkan agama. Keempat, spesial karena shalat dapat mencegah pendirinya dari perbuatan keji dan mungkar. Kelima, spesial karena shalat adalah perantara bagi hamba-hamba yang memendam rindu untuk bertatap muka (muwajahah) dengan Tuhannya. Shalat juga memiliki peranan penting dalam rangka pembentukan pribadi muslim yang tangguh dan tatanan masyarakat yang kokoh. Sebab, shalat mengandung intisari kebaikan, ketawadhu’an, kesahajaan, kebersamaan, solidaritas sosial, dan lain sebagainya. Akan tetapi, banyak orang yang shalat belum mampu menyerap makna spiritual yang terkandung dalam shalat yang dilaksanakannya. Sebab, shalatnya belum dapat menjadi alat kontrol dirinya. Dalam hatinya masil diliputi kedengkian, masih melakukan kekejian, tingkah lakunya masih disertai angkara murka dan amarah, serta masih mudah berkeluh-kesah dan putus asa. Bahkan, korupsi, kolusi, dan nepotisme masih menjadi asupannya sehari-hari. Karenanya, sungguh perlu dipertanyakan kualitas shalatnya. Apakah sudah dijalankan dengan benar atau hanya sekadarnya? Shalat yang berkualitas adalah shalat yang khusyuk. Shalat yang dapat dirasakan manfaatnya oleh orang yang melaksanakannya dan juga oleh orang lain di sekelilingnya. Shalat khusyuk adalah shalat yang dikerjakan dengan penuh konsentrasi dan merasakan kehadiran Allah SWT, serta dilaksanakan dengan gerakan yang tenang, teratur, dan tidak terburu-buru. Melalui shalatnya, ia bisa merasakan kehadiran Tuhan dengan konsep ihsan. Orang yang telah memperoleh kualitas shalat khusyuk akan mendapatkan keberuntungan besar dari Allah SWT. “Sesungguhnya, beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya.” (Al-Mu’minuun: 1—2). Ia juga akan terhindar dari golongan orang-orang yang celaka karena telah melalaikan shalatnya, seperti ditegaskan dalam surah Al-Ma’uun, ayat 4 dan 5. Nilai dan manfaat khusyuk dalam shalat sangat sangat banyak, baik manfaat tersebut bisa dirasakan langsung di dunia maupun berupa pahala di akhirat kelak. Pertanyaannya, bagaimanakah caranya agar shalat kita khusyuk? Buku Sholat Khusyuk untuk Wanita terbitan WahyuMedia ini akan mengupas kiat shalat khusyuk bagi wanita yang sehari-harinya akrab dengan ‘keramaian’. Ramai dari suara anak-anak, perabotan rumah tangga, berbincang dengan sesama wanita, dan lain-lain. Buku ini insya Allah dapat membantu mereka dalam menjalankan shalatnya dengan khusyuk dan penuh konsentrasi di tengah-tengah kesibukan sehari-hari. Buku ini ditulis oleh M. Khalilurrahman Al-Mahfani dan Ummi Nurul Izzah yang dimulai dari pembahasan pengertian shalat, bersuci dengan baik, komponen-komponen shalat khusyuk, persiapan dan praktik shalat khusyuk, hingga hikmah dan manfaat dari shalat khusyuk. Penulis bertujuan agar para wanita mampu menggapai kekhusyukan dalam shalatnya dan menemukan makna terdalam yang terkandung di dalam shalat tersebut. Selanjutnya, ditularkan dalam bentuk energi positif pada proses pendidikan anak dan pembinaan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah.
Poslušate lahko zvočne knjige, ki ste jih kupili v Googlu Play v brskalniku računalnika.
Bralniki e-knjig in druge naprave
Če želite brati v napravah, ki imajo zaslone z e-črnilom, kot so e-bralniki Kobo, morate prenesti datoteko in jo kopirati v napravo. Podrobna navodila za prenos datotek v podprte bralnike e-knjig najdete v centru za pomoč.