Smart Economy: Kewirausahaan UMKM 4.0

Arif Hoetoro, PhD. adalah dosen peneliti pada Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya. Pendidikan doktoral diselesaikan di International Islamic University Malaysia tahun 2010. Untuk memenuhi hasrat intelektualnya, Ekonomi Islam dan Ekonomi Industri jadi dua area studi yang menarik minatnya. Di samping itu, Arif Hoetoro juga aktif sebagai Kepala Pusat Pelayanan Pengembangan & Pemberdayaan Masyarakat LPPM-UB dan Ketua Program Studi Ekonomi Islam FEB-UB.

Beberapa bukunya adalah “Small Industrial Clusters in Indonesia: Cooperation and Competition” (2013, UB-Press), “Islamic Economics Education in Southeast Asian Universities” (2015, Book Chapter, IIUM Press), “Small and Medium Enterprises in Muslim Countries” (2015, Book Chapter, IIUM Press), “Ekonomi Islam: Perspektif Historis dan Metodologis” (2017, Intrans Publishing), “Ekonomika Industri Kecil” (2017, UB-Press), “Ekonomi Mikro Islam (2018, UB-Press). Artikelnya tentang ekonomi Islam dan industri kecil & menengah diterbitkan di jurnal nasional dan internasional terakreditasi.

Lahir di Jakarta 7 Agustus 1982 lalu Dias Satria PhD kini adalah dosen peneliti pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Menyelesaikan program sarjana dari Universitas Brawijaya (2004) lalu melanjutkan studi di University of Adelaide dengan Beasiswa Australian Award dan meraih Master of Applied Economics (2007). Pada tahun 2009 mengikuti academic scientific writing di University of Kentucky selama 3 Bulan. Kemudian, pada tahun 2010 mendapatkan Beasiswa Dikti untuk Studi S3 di University of Adelaide, dan tahun 2013 jadi presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia di South Australia. Selain mengajar dan meneliti, Dias Satria juga jadi konsultan kreatif Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Staf Ahli Walikota Malang. Saat ini, Dias mengembangkan platform digital “direktori” UMKM Indonesia Cari Jagoan (carijagoan.id) dan deputi luar negri di Indonesia Creative City Network (ICCN). Melalui Jagoan Indonesia ini, Dias mengembangkan branding produk-produk lokal UMKM.