Status Perkawinan di Ktp Suamiku
Kuhusu kitabu pepe hiki
Dadaku terasa panas, sekian lama ia merantau, ternyata pulang dengan membawa identitas baru, alamat baru dan status perkawinan yang baru juga.
Sungguh aku Tak terima, bisa-bisanya ia menganggap aku, sebagai istrinya sudah mati! Sedangkan aku masih hidup dan masih menjadi istri sahnya. Ada apakah gerangan yang terjadi? Aku harus segera meminta kejelasannya.
"Mas, apa maksudnya ini?!" tanyaku sambil memperlihatkan Ktp miliknya itu.
"Ini ktpku, kenapa memangnya?" ucap Mas Ragil santai.
"Iya tau ini ktp, tapi coba lihat, mengapa alamatnya jadi Cianjur, dan mengapa status perkawinannya jadi Cerai mati?!" ucapku dengan dada bergemuruh.
"Oh, itu ... Ktpku kemarin hilang, jadi aku buat Ktp baru disana, namanya juga Ktp boleh nembak, ya beginilah jadinya," jawab Mas Ragil sambil memainkan ponselnya.
Aku tak begitu saja mempercayai ucapannya. Seperti ada yang ia sembunyikan dariku. Perasaan seorang istri tak bisa di bohongi.
"Tapi aku masih hidup loh mas, belum mati!" ucapku kesal.
"Iya maaf, nanti Mas segera ganti yah, gitu aja ngambek," bujuk mas Ragil kepadaku.
