“Siapa wanita ini, Mas? Kamu tega berselingkuh dengannya padahal keadaanku sedang hamil?” Abel bertanya penuh amarah, air matanya tak mau berhenti menetes.
“Dia Dita, calon madumu. Tolong terima kehadirannya. Mas janji akan selalu adil pada kalian berdua.” Jawab Putra, suami Abel.
“Keadilan seperti apa yang Mas tawarkan sedangkan makanmu dan keluargamu saja aku yang menanggung?” teriak Abel meluapkan segala unek-uneknya.
“Selama kamu melahirkan tidak akan ada yang mencari nafkah. Dita kaya raya, kita dan bayi kita tidak akan kelaparan selama ada dia.” Jawab enteng Putra tanpa rasa malu.