Ia lalu memecah dan menyusun diri sendiri untuk menjelaskan pecahan dirinya yang lain: malam adalah gelap, gelap adalah tanpa cahaya, malam tanpa cahaya adalah siang yang belum datang. Aku tak tahu kata apa yang pertama kali lahir: cinta atau kita.
Akan kupilih dan kususun kata-kata itu untuk kubacakan kepada sepasang kekasih di taman kota - atau kepada seseorang yang duduk di pinggir jalan. Aku ingin menyembuhkan luka mereka-mereka yang tak mampu menemukan kata-kata untuk mengatakan apa yang ada di dalam dada mereka.
Suhendi Pusap menamatkan pendidikan S1 di Program Studi Matematika ITB tahun 2011, lalu ia memilih menjadi karyawan swasta dengan menjadikan menulis sebagai kegiatan di kala senggang. Bukunya yang lain terbit secara online Jalan Pulang: Puisi dan Semacamnya (2016).