Pembahasan mencakup berbagai profil kelompok teroris, termasuk yang "berbasis agama", terutama yang berasal dari kawasan Timur Tengah: Al-Qaeda, Hizballah, Harakat al-Muqawana al-Islamiyyah (HAMAS), dan Al-Jihad. Kelompok-kelompok tersebut ditengarai memiliki hubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan kelompok-kelompok teroris di Indonesia.
Bagaimana terorisme di Indonesia, dan apa persoalan-persoalan yang tengah dihadapi juga dibahas secara lengkap, termasuk profil organisasi dan keberadaan Jemaah Islamiyah (JI). Terorisme juga dibahas dalam skala global, mencakup peran kelompok teroris sebagai bahan kajian dalam ilmu Hubungan Internasional, dan posisi teroris sebagai aktor-aktor bukan negara (non-state actors), dalam pandangan ilmuwan Hubungan Internasional.
Sukawarsini Djelantik, adalah Associate Professor pada Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Ia mengajar pada program Sarjana dan Pasca sarjana, dalam mata kuliah Diplomasi, Komunikasi Internasional, Studi Kawasan, Hubungan Internasional di Asia-dan Pasifik, seminar, dan skripsi.
Memperoleh gelar Doctor of Philosophy (PhD) dari Flinders University, Australia, Master of International Studies dari The University of Sydney, Australia, dan sarjana Ilmu Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran Bandung.
Pernah menjadi Research Fellow pada Research School of Pacific and Asian Studies (RSPAS), Australian National University, Australia, dan Fulbright Junior Research Fellow pada Edmund A. Walsh School of Foreign Service, Georgetown University, Washington D.C, USA.
Penulis menjadi koordinator penelitian pada Desk Koordinasi Pemberantasan Terorisme (DKPT), Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukkam) Republik Indonesia 2005-2006. Sebagai Ketua Forum Indonesia Damai (FID), menjadi mitra kerja Kemenkopolhukam dalam aktivitas-aktivitas pembangunan masyarakat di Provinsi Jawa Barat (2007 – sekarang).