***
Pas patah hati, pas juga ayahnya menyuruh Nawaila untuk tinggal di pesantren. Mungkin kesibukan dan segala aktivitas di pesantren bisa mengobati patah hatinya, tapi bagaimana jadinya kalau Harris, cowok yang sudah membuatnya patah hati, juga pindah ke sana?
Akankah Nawaila memaafkan Harris, setelah ia mengetahui bahwa Harris hanya sekadar menjadikannya taruhan? Terlebih, saat mengetahui bahwa Harris berbahaya bagi keselamatan keluarga dan nyawa Nawaila sendiri?
[Mizan, Pastel Book, Romance, Broken Heart, Indonesia ]
Susan Arisanti dilahirkan di Blitar pada 2 Januari 1990. Setelah 10 tahun tinggal di Pulau Jawa, dia pun hijrah ke Pulau Sumatra, tepatnya Provinsi Lampung.
Gadis yang sering menyebut dirinya sebagai something a dreamer ini selalu bertanya tentang hal-hal sederhana, seperti mengapa gunung ditinggikan? Mengapa hewan tak berklorofil? Bagaimana adaptasi hibernasi hewan kutub atau bagaimana wujud proton, elektron, dan neutron—seperti yang dijelaskan dosennya—hingga akhirnya, pertanyaannya kembali pada ‘mengapa Tuhan menciptakan alam yang kompleks ini jadi sederhana jika dikaitkan dengan iman? Cukupkah iman? Perlukah sikap ilmiah? Atau justru lebih penting sastra?' Untuk alasan seperti itulah, dia menulis. Baginya, menulis adalah pola-pola indah yang melapangkan hati ketika mulut tak mampu lagi berkata.
Menulis adalah semangat kebaruan seluruh pengetahuan yang diibaratkan bagai tetes-tetes gutasi di pagi hari.
Menulis adalah suatu keharusan.[]