Menyadari hal ini, penulis mengajak para pembaca untuk melepas diri dari belenggu konsep yang dinyatakan sebagai keniscayaan. Sebab menurut penulis, konsep yang dinyatakan sebagai keniscayaan tersebut sudah terbukti tidak sanggup memenuhi kebutuhan kita dalam hal menyediakan konsep kehidupan yang sesuai dengan kebutuhan. Konsepnya mengharuskan seluruh makhluk di alam semesta sanggup menggunakan warna kehidupannya yang masing-masing. Hal itu berguna untuk melangsungkan hubungan saling ketergantungan yang merupakan wujud mata rantai kehidupan makhluk kompleks di alam semesta, agar kehidupan bersama seluruh makhluk di alam semesta dapat berjalan dengan baik, menuju masa depan sampai kapan pun, tanpa hambatan apa pun.
Nama: Sutomo
Tempat dan Tanggal Lahir: Tuban, 18 September 1971
Pendidikan Terakhir: DIII Politeknik (Teknik Mesin Industri) di Jakarta
Alamat Tempat Tinggal: Kampung Pekong Rt 08/01, Desa Saga, Balaraja, Tangerang, Banten-Indonesia
Setelah menyelesaikan pendidikan terakhir seperti yang telah disebutkan di atas pada tahun 1996, penulis bergabung dengan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang perdagangan. Perusahaan ini bertindak sebagai agen tunggal Baja Perkakas dari Eropa dengan merek dagang Assab.
Waktu di perusahaan ini terbatas hanya dua tahun. Seiring dengan terjadinya krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1998. penulis memilih untuk mengundurkan diri di tengah situasi tersebut. Meskipun begitu, peran sebagai tenaga pemasaran khususnya untuk produk-produk berteknologi tetap menjadi pilihan.
Dari tahun 2008 hingga 2022, bekerja dalam bidang pemasaran produk otomotif, terutama kendaraan komersial.