Cerita ini membawa kita melintasi waktu—dari masa depan yang penuh kehancuran hingga masa lalu yang menjadi kunci harapan. Dalam perjalanannya, kita mengikuti perjuangan Sarah Connor, seorang wanita biasa yang mendapati dirinya menjadi pusat dari perang besar antara manusia dan mesin. Melalui pandangan Sarah, kita menyaksikan bagaimana tekad dan keberanian seseorang dapat menjadi penentu masa depan dunia.
Di sisi lain, novel ini juga menggambarkan John Connor, pemimpin pemberontak yang berjuang melawan dominasi Skynet, sebuah kecerdasan buatan yang telah menyalahgunakan kekuatannya untuk memusnahkan umat manusia. Dengan kepemimpinan John dan pengorbanan para pemberontak, kita diingatkan bahwa harapan selalu ada, bahkan dalam situasi yang tampaknya tak berpengharapan.
The Terminator bukan hanya sekadar cerita tentang perang dan teknologi. Ini adalah kisah tentang keberanian, pengorbanan, dan keyakinan. Sebuah pengingat bahwa masa depan tidaklah tetap—kita memiliki kekuatan untuk membentuknya.
Selamat datang di perjalanan penuh aksi, ketegangan, dan emosi yang akan membawa Anda dari jalanan Los Angeles tahun 1984 hingga medan perang pasca-apokaliptik tahun 2029. Bersiaplah untuk memasuki dunia di mana masa depan ditentukan oleh pilihan yang kita buat hari ini.
Selamat membaca.
Penulis, tinggal di Singosari, Kabupaten Malang