Ardian Kresna
Novelis wayang dan sejarah
*
Membaca kisah ini, saya ingat sebuah istilah yang berkembang di pesantren: ojo dumeh. Ini maknanya kita dilarang mengganggap derajat kita lebih tinggi dari orang lain. Sebab itu adalah benih dari rasa takabbur. Seorang putra pesantren harus menginterpretasi nilai-nilai keislaman yang harus diwujudkan dalam keseharian. Derajat seorang gus ditentukan oleh masyarakat melihat gus itu. Bukan dari bagaimana melihat kapasitasnya. Karenanya, jika gus tawadlu?, maka rasa hormat orang lain terhadap gus itu akan lebih tinggi.
Gus Riza
Gus Pesantren Blokagung Banyuwangi, Pascasarjana Yarmouk University
ے
*
Kisah tentang seorang ?gus? pesantren yang sedang mencari jati diri. Penuh dengan bahasa, ungkapan, dan ?guyonan? khas pesantren. Benar-benar novel rasa pesantren.
Zulfi Zumala Dwi Andriani
Kritikus sastra, Pasca sarjana jurusan sastra
ے
*
Hmmm? sama seperti para gawagis kebanyakan. Tapi Niam (tokoh dalam novel ini) over pede. Norak. Sok puitis. Halah?!
Muhammad Asyyafiqi
Mantan Redaktur Buleten Anak Paling Goblok Sedunia Fenomena