Selama tiga dekade akhir masa hidupnya, Nizar Qabbani begitu intens menulis sajak-sajak politik. Pada periode ini, sajak-sajaknya berhasil mencetak dirinya menjadi “politisi” dalam arti yang lain. Sebagai pribadi yang independen, ia memang tak memiliki afiliasi ke partai politik mana pun. Namun, sebagai seorang “politisi dalam puisi”, ia selalu hadir sebagai oposisi. Lawan-lawan politiknya bukan satu rezim saja, tetapi seluruh penguasa Arab, terutama penguasa yang anti-kritik, membungkam kebebasan, dan tak pernah berupaya sungguh-sungguh untuk terlibat dalam pembebasan saudara-saudara Arab lain yang masih terjajah: Palestina.
Oleh sebab itu, saya pilih dari penggalan judul puisi Nizar “Para Penyair di Tanah yang Terjajah” sebagai judul buku ini.
Poslušate lahko zvočne knjige, ki ste jih kupili v Googlu Play v brskalniku računalnika.
Bralniki e-knjig in druge naprave
Če želite brati v napravah, ki imajo zaslone z e-črnilom, kot so e-bralniki Kobo, morate prenesti datoteko in jo kopirati v napravo. Podrobna navodila za prenos datotek v podprte bralnike e-knjig najdete v centru za pomoč.