Ekstrak bahan alam adalah salah satu cara pengembangan sebagai strategi kemoprevensi dan pengembangan terapi untuk insiden kerusakan kulit faktor pemicu terjadinya penuaan. Mekanisme ekstrak bahan alam dalam melindungi kulit terdapat dalam beberapa cara seperti reduksi reaktivitas dari ROS, menghambat proses oksidasi, menyerap sinar UV, menekan aktivitas enzim, mereduksi pembentukan kerutan pada kulit, serta melindungi kulit dari aging. Dijelaskan juga beberapa senyawa alam yang dapat berfungsi sebagai anti-aging.
Kita tidak mungkin menghindari terjadinya penuaan, tetapi bisa mencegah datangnya penuaan yang datang terlalu cepat. Fungsi anti-aging inilah yang akan membantu memperlambat proses penuaan dengan cara menyuplai antioksidan bagi jaringan kulit, menstimulasi proses regenerasi sel-sel kulit, menjaga kelembapan dan elastisitas kulit, dan merangsang produksi kolagen.
Dr.rer.nat. Hj. Tanti Tatang Irianti, M.Sc., Apt. lahir di Boyolali pada tanggal 7 April 1964. Saat ini penulis menjabat sebagai dosen dalam bidang Kimia Lingkungan, Kimia Analisis, dan Validasi HPTLC dan HPLC. Pendidikan S-1 di Fakultas Farmasi, UGM. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan S-2 di Asian Institute of Technology, Thailand, dan S-3 di Institute of Pharmacy, University of Wuerzburg, Jerman. Penulis telah memperoleh penghargaan dari UGM pada tahun 2015 atas dedikasinya sebagai Dosen Farmasi UGM selama 25 tahun.
Selain aktif mengajar, penulis juga aktif mengikuti kegiatan International Environmental and Occupational Health Society dan berbagai konferensi internasional. Penulis juga aktif melakukan berbagai penelitian. Pada tahun 2005 hingga 2014, penulis terlibat dalam penelitian tentang aktivitas antioksidan dan antiinfeksi (termasuk antituberkulosis) dari beberapa ekstrak tanaman. Penulis telah melaksanakan kegiatan post-doctoral di University of Wuerzburg dengan tema penelitian “Isolasi dan Elusi dari Struktur Ekstrak Etanol untuk Antioksidan serta Isolasi dan Elusidasi Struktur Ekstrak Etil Asetat sebagai Antituberkulosis”. Beberapa publikasi ilmiah terbaru dari penulis adalah “Aktivitas Penangkapan Radikal 2-2’Difenil-1-Pikril Hidrazil (DPPH) Ekstrak Etanolik Batang Brotowali (Tinospora crispa)”, Fraksi Air dan Terhidrolisis Asam (2016); “Pengaruh Hidrolisis Asam-Basa Terhadap Aktivitas Penangkapan 2-2’Difenil-1-Pikril Hidrazil (DPPH) Ekstrak Etanolik Daun Mengkudu (Morinda citrofolia L.) dan Batang Brotowali (Tinospora crispa L.)”, Fraksi Air serta Fraksi Air Terhidrolisis (2015). Buku-bukunya yang telah diterbitkan antara lain: Anti Tuberkulosis (Grafika Indah, 2016); Logam Berat dan Kesehatan (Grafika Indah, 2017); dan Toksikologi Lingkungan (Grafika Indah, 2017).
Prof. Dr. Suwijiyo Pramono, DEA, Apt., lahir di Purworejo 20 November 1953, dan tinggal di Minomartani, Yogyakarta. Beliau adalah profesor di Departemen Biologi Farmasi Fakultas Farmasi, UGM. Pria yang kerap disapa Pak Pram ini menyelesaikan studi S-3 nya pada tahun 1982 di Universite Paul Sabatier Toulouse III, Toulouse Prancis. Sejak mengabdikan diri menjadi dosen di Farmasi UGM tahun 1977, publikasi yang pernah ia lakukan salah satunya pada tahun 2010 dengan judul “The Development of Indonesian Natural Resources for Phytopharmaca” pada National Seminar on Indonesian Traditional Medicine, Indonesian Moslem University, Makassar. Bahkan ia juga pernah menjadi penulis buku Kamus Herbal pada tahun 2009 terbitan Pusat Bahasa Jakarta.
Prof. Dr. Sugiyanto, SU., Apt. lahir di Yogyakarta pada tanggal 8 Agustus 1951. Pendidikan S-1 di Fakultas Farmasi UGM kemudian meraih gelar master di bidang Medical Biochemistry, Fakultas Kedokteran, UGM pada tahun 1985 dan doktor di The University of Sidney, Australia pada tahun 1992. Sekarang penulis merupakan Profesor Farmakologi di UGM.