Pada awalnya Edison bersimpati pada Norah, karena ia selalu melihat gadis itu menangis sendirian. Ia tergerak untuk memberikan penghiburan padanya. Lalu pada akhirnya Edison dan Norah pun menjadi teman minum. Sembari menikmati segelas minuman, keduanya saling bertukar cerita. Hingga tanpa sadar, keduanya menjadi sangat akrab hingga dengan santainya melontarkan godaan satu sama lain. Tanpa sadar, keduanya pun melewati batas teman minum pada umumnya dan mulai memasuki wilayah berbahaya karena melibatkan gairah panas.
“Apa sekarang kau tergoda olehku?”—Norah
“Jika iya? Apa aku boleh melewati batas dan melahapmu?”—Edison