EMPAT INJIL & AMANAT AGUNG: The Four Gospel & The Great Commission

· AMI INDONESIA
4.4
43 reviews
Ebook
262
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Keempat Injil adalah kitab-kitab dalam Alkitab yang sering dibaca dan dikutip.  Orang-orang Kristen membaca Injil untuk memelajari apa yang Tuhan Yesus lakukan ketika Ia di dunia, kata-kata yang dikhotbahkan-Nya dan tanda-tanda serta keajaiban yang diperbuat-Nya, sehingga mereka bisa meniru Tuhan Yesus dalam hidup mereka. Lebih dari 2.000 tahun sejak keempat Injil ditulis, kata-kata dan tindakan Tuhan Yesus telah meresap secara mendalam ke dalam hati orang-orang Kristen, mengubah hidup mereka serta menolong pertumbuhan spiritual dan mental mereka. Karena, pekerjaan-pekerjaan ini dilakukan oleh Yesus sendiri, hal itu berlangsung dengan lebih berkuasa. 

Keempat Injil merujuk kepada keempat kitab Injil, yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes. ”Injil,” artinya “Kabar baik,” dalam bahasa Inggris; kata aslinya adalah “evangelion” dalam bahasa Yunani, yang sama artinya. Kata Yunani ini dipinjam dalam bahasa Inggris, “Evangel,” yang lafal dan artinya sama, “Injil” atau “Kabar baik.” Kita orang Kristen sudah biasa dengan istilah-istilah ini. Lalu, apa sebenarnya “Injil” atau “Kabar baik” itu?  Kita dapat menemukan itu dalam kata-kata Rasul Paulus dalam Surat Roma. Dalam Surat Roma 1:2-5 tertulis, “Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci, tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus, Tuhan kita.  Dengan perantaraan-Nya, kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.”  Jadi, marilah kita melihat apa yang dikatakan ayat-ayat ini tentang Injil. 

Pertama, Injil adalah sesuatu yang Tuhan janjikan sebelumnya di dalam Perjanjian Lama (Rm. 1:2-3). Perjanjian Lama dari pasal-pasal pertama menubuatkan, bahwa Yesus Kristus akan datang ke dunia.  Allah berkata, bahwa Yesus akan datang sebagai “Keturunan perempuan: (Kej. 3:15), “Seorang keturunan Abraham” (Kej. 12:2-3) dan “Yang diurapi” yang memberitakan kabar baik kepada orang-orang miskin (Yes. 61:1).  Tetapi sebenarnya, semua ritual dan hukum dalam Perjanjian Lama, adalah bayangan yang menunjukkan kepada kita masing-masing sebagai jenis atau pola (Rm. 5:14), bahwa Yesus akan datang ke dunia sebagai “Penyelamat.”  Alkitab mengajar kita, bahwa Perjanjian Lama adalah “tiruan dan bayangan” dari Perjanjian Baru (Ibr. 8:5; 9:9; 23, 24).  Juga, Yesus sendiri berkata bahwa seluruh Perjanjian Lama adalah tentang Dia (Luk. 24:27, 44; Yoh. 5:39). Hubungan antara Yesus dengan hukum Taurat dalam Perjanjian Lama akan dibahas dalam buku saya tentang Soteriologi Kristen dan Hari-hari Raya Israel.           

Injil yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama dapat diringkas sebagai berikut: Yesus Kristus, yang Ia sendiri adalah Allah, akan menjadi daging dan datang ke dunia ini. Melalui penderitaan dan kematian-Nya di kayu salib, Ia akan menghancurkan kekuatan kegelapan dan kematian dan Ia akan bangkit kembali tiga hari setelah kematian-Nya.  Barangsiapa percaya kepada Dia akan diselamatkan dan menerima hidup kekal.  Ini, bukan karena upaya manusia, tetapi seluruhnya oleh anugerah Allah (Ef. 2:7-9). Seluruh berita ini, “Kabar baik” ini adalah Injil.  Yesus datang ke dunia ini untuk melaksanakan pekerjaan ini (Yoh. 1:14; 3:16)  Yesus sendiri berkata dalam Injil Lukas 4:43, “Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah, sebab untuk itulah Aku diutus.”          

Jadi, kabar baik ini yang telah dipersiapkan harus disebarkan kepada seseorang.  Siapa nanti, yang menjadi penerima Injil?  Menurut Surat Roma 1:5, mereka adalah orang-orang non-Yahudi.  Paulus, penulis Surat Roma membuatnya dengan jelas, bahwa misi para rasul adalah mengabarkan Injil kepada orang-orang non-Yahudi. Sebenarnya ada banyak sekali pasal dalam Kitab Suci yang mengatakan kepada kita, bahwa keselamatan akan datang kepada orang-oang non-Yahudi. Misalnya, itu telah diberitahukan kepada Abraham dalam Kitab Kejadian (Kej. 12:2-3; Gal. 3:8). Dalam Perjanjian Baru, Yesus mengatakan akan memberitakan kabar baik kepada orang-orang miskin, tawanan, yang buta dan tertindas.  Kelompok orang ini, adalah simbol dari oang-orang non-Yahudi (Luk. 4:17-19).  Lalu, ketika Yesus memberi “Amanat Agung” kepada murid-murid-Nya, Ia secara khusus berkata kepada mereka untuk pergi dan menyelamatkan orang-orang non-Yahudi. Ia berkata kepada mereka, ”Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Mrk. 16:15). Judul “penerima Injil,” adalah salah satu judul yang paling penting dari buku ini dan akan ditelaah secara rinci sebagai lanjutan dari buku ini.

Jadi berdasarkan definisi Injil, buku ini ditujukan untuk membahas keempat Injil dalam konteks keseluruhan Alkitab. Dalam Bab I, kita akan meneliti struktur Alkitab dengan cara yang sistematis, mengklasifikasi kitab-kitab dari Alkitab ke berbagai kategori. Kita akan meneliti bagaimana terkaitnya Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, siapa penulis kitabnya dan mengapa Allah telah mengizinkan ditulisnya Alkitab. Terlebih lagi, kita akan mendapatkan bagaimana ke-66 kitab dari Alkitab dikumpulkan dan dihimpun menjadi satu kitab, bagaimana pasal dan ayatnya dibagi seperti yang kita lihat sekarang serta siapa dan kapan Alkitab diterjemahkan ke dalam banyak bahasa yang berbeda di dunia.           

Dalam Bab II, “Bagan dari Keempat Injil,” kita akan membahas latar belakang penulisan keempat Injil dan meneliti kemiripan-kemiripan serta perbedaan antara Injil Matius, Injil Lukas, Injil Markus dan Injil Yohanes. Kita akan menganalisa dan membandingkan perumpamaan dan mujizat yang muncul pada keempat Injil; ada tabel-tabel yang disediakan untuk mengurut kemunculan perumpamaan dan mujizat dalam tiap Injil. Ini akan membantu pembaca untuk melihat suatu gambar besar sebelum mereka memelajari keempat Injil secara sungguh-sungguh.           

Bab III hingga Bab VI akan memberi suatu pelajaran intensif dari keempat Injil tersebut. Kita akan meneliti secara rinci latar belakang dari setiap Injil, informasi tentang penulis, tujuan penulisannya, karakteristik kitab, struktur dan lain sebagainya. Secara khusus, seluruh isi dari setiap Injil akan diberikan dalam tabel, sehingga pembaca dapat melihat aliran setiap peristiwa sekaligus. Pertama, setiap kitab akan dibagi dalam 7 hingga 10 bagian besar tentang tindakan Yesus.  Kemudian setiap bagian akan dibagi lagi menurut tindakan dan pengajaran khusus Yesus. Jika seseorang membaca keempat Injil dengan menggunakan pendekatan ini, ia akan dapat menemukan hal-hal tersembunyi, pesan-pesan berharga dalam setiap Injil secara lebih baik.           

Bab VII, bab terakhir dari buku ini, akan meneliti keempat Injil dari sudut pandang “Perjanjian Abraham.” Seperti serangkaian buku teologia, keempat Injil berisi seluruh doktrin teologi Kristen yang penting, seperti Soteriologi (Doktrin Keselamatan), Kristologi (Doktrin Kristus), Harmatologi (Doktrin Dosa), Uranologi (Doktrin Sorga), Antropologi Kristen, Doktrin Pengudusan, Doktrin Trinitas/Tritunggal, Misiologi (Doktrin Misi), Eskatologi (Doktrin Akhir Zaman) dan sebagainya.  Setiap doktrin yang didaftar di sini, adalah sangat penting; tak satu pun dapat diabaikan.   Namun, buku ini secara khusus difokuskan kepada misiologi yang akan menjadi kebutuhan urgen bagi kita masa kini.  Alasannya, adalah bahwa Yesus diutus ke dunia ini, tujuan utamanya adalah misi dan perintah yang diberikan-Nya kepada kita tepat sebelum kenaikan-Nya adalah “Amanat Agung” (Mat. 28:19-20; Kis. 1:8).  Terlebih lagi, satu-satunya tema inti yang mengalir di keempat Injil adalah misi.  Jadi, kita perlu memahami secara khusus bagaimana kata-kata, mujizat dan keajaiban Yesus memanifestasikan kehendak Allah untuk menginjili orang-orang non-Yahudi.           

Penginjilan non-Yahudi, adalah bidang Kekristenan yang sekarang sedang diserang oleh Iblis.  Alasannya, adalah ketika Injil disebarkan ke seluruh dunia dan mencapai semua bangsa, itu tertulis sebagai datangnya masa akhir (Mat 24:14) dan setelah itu Setan akan dicampakkan ke dalam lautan api (Why. 20:10, 14). Itulah, mengapa Iblis membenci penginjilan non-Yahudi lebih dari apa pun dan berusaha menghalangi sebisa mungkin.          

Secara khusus, ancaman terbesar bagi misi sekarang ini, adalah “pluralisme agama.” Para pengikut pluralisme agama menyebut dirinya Kristen, tetapi teologi mereka sangat salah.  Berikut ini adalah ringkasan klaim mereka: “Karena Allah adalah kasih (1Yoh. 4:16), Ia akan menyelamatkan seluruh umat manusia (Rm. 3:22; 1Tim. 4:10; 2Ptr. 3:9; 1Yoh. 2:2).  Ada Kristus dalam setiap agama, walaupun setiap agama punya nama yang berbeda untuk Dia (Mat. 24:23-28).  Oleh karenanya, kita tidak perlu menginjili orang yang menganut agama lain.  Ketika kita pergi bermisi, kita hanya wajib menyediakan kebutuhan fisik manusia, seperti makanan, tempat tinggal, dan pakaian – itu, adalah batas dan perpanjangan misi Allah (“missio Dei”).    

Pluralis agama mencomot ayat-ayat dari Alkitab dan menggunakannya secara sepotong-sepotong untuk menghindari pekerjaan misi yang sejati.  Persis seperti pencuri yang datang hanya untuk mencuri (Yoh. 10:10), mereka datang ke gereja dan mencuri ide-ide dari Alkitab, untuk menyimpangkan Injil dan menghambat misi.  Pengaruh yang merusak dari kaum pluralis agama ini menyebar seperti racun.      

Di tengah generasi yang demikian rusak, buku ini ditujukan menjadi senjata orang Kristen dengan cara penyelesaian yang mengejutkan dalam menginjili non-Yahudi.  Ini akan membuktikan, satu demi satu, bahwa maksud pengajaran, mujizat dan keajaiban Yesus bukan hanya untuk meyakinkan orang-orang Kristen. Allah akan menyediakan kebutuhan-kebutuhan mereka, tetapi mengajar mereka untuk memberitakan Injil kepada non-Yahudi sesuai dengan “Amanat Agung” Yesus Kristus. Saya berharap setelah membaca buku ini, para pembaca akan dapat menyerukan dengan jelas, bahwa peristiwa-peristiwa dalam keempat Injil, misalnya semua kuasa yang Yesus tunjukkan, termasuk memberi makan yang lapar, melepaskan dahaga yang haus, menyembuhkan yang sakit, membebaskan dari kuasa Setan, mengampuni pendosa dan bahkan membangkitkan orang mati, adalah demonstrasi kehendak Allah untuk menyelamatkan para non-Yahudi seperti yang telah Ia janjikan di dalam Perjanjian Baru.        

Misi bukan pilihan, tetapi keharusan (1Kor. 9:16). Orang-orang Kristen perlu mengetahui mengapa pekerjaan ini begitu penting dan untuk melakukannya, mereka harus mengerti keempat Injil dengan jelas. Kita tidak boleh mengutip satu ayat atau mengambil satu peristiwa dari Injil dan menginterpretasikan dengan cara yang tidak sesuai dengan kehendak Allah untuk menginjili non-Yahudi. Kita harus mengkaji melalui keseluruhan struktur Alkitab dan dalam setiap peristiwa Alkitab yang tercatat, mengkaji kehendak Allah untuk menyelamatkan bangsa-bangsa.  Dan tidak hanya mengkaji kehendak-Nya, tetapi mematuhinya.  Jika setelah menerima Injil, kita tidak melakukan usaha apa pun untuk keluar dan menginjili bangsa-bangsa lain, tetapi hanya mengalih-agamakan keluarga atau bangsa kita sendiri, gereja kita akhirnya akan tidak bertumbuh dan mungkin usang dan berantakan.  Hanya jika orang-orang Kristen mengerti “Amanat Agung” Yesus (Mat. 28:19-20; Kis. 1:8) dan mematuhinya dengan pergi mencapai non-Yahudi, maka mereka akan mampu menerima hidup sejati (Mat. 8:35; 1Kor. 9:14).          

Untuk membantu pembaca memahami tujuan ini, buku ini menyediakan berbagai informasi berguna.  Buku ini memanfaatkan banyak tabel untuk membuat pembaca dapat dengan sekali pandang menemukan persamaan dan perbedaan di antara keempat Injil. Hal ini disediakan untuk membantu para pembaca; sehingga mereka memahami struktur keempat Injil secara sistemik. Mulai sekarang, kita perlu bertumbuh lebih dari sekadar memahami satu kata, kalimat atau bahkan satu peristiwa dalam satu waktu, menghubungkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan melihat peristiwa-peristiwa dalam keempat Injil dalam konteks gambar besar.

Kehendak Allahlah untuk menginjili non-Yahudi.  Dengan kata lain, adalah misi murid-murid Yesus Kristus untuk keluar mencapai anak-anak pilihan Allah yang berserak di antara negara-negara (Yoh. 15:19), membaptis mereka dalam nama Allah Trinitas/Tritunggal, mengajar mereka “tujuan penciptaan” (Yes. 43:7, 21), “sepuluh perintah Allah” (Kel. 20:3-17; Mat. 22:37-40) dan “Amanat Agung” (Mat. 28:19-20; Kis. 1:8) dan membimbing mereka mematuhi yang sama.  Biarkan mereka mengulangi proses yang sama untuk generasi berikutnya. Inilah tujuan saya menulis buku ini dan saya sungguh-sungguh berdoa, agar melalui buku ini Allah Trinitas/Tritunggal dimuliakan.


Ratings and reviews

4.4
43 reviews
Aksa Bay
October 9, 2021
Buku ini sangat bagus sekali
Did you find this helpful?
Jemly Kiriw
November 29, 2022
sangat baik
Did you find this helpful?
Sabarani Waruwu
August 24, 2021
sangat bagus
1 person found this review helpful
Did you find this helpful?

About the author

Salam damai sejahtera dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus,

Antioch Missions International (AMI) Indonesia adalah sebuah lembaga pelayanan misi yang terpanggil untuk melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus (Matius 28:19-20) dengan memfokuskan pelayanan misinya kepada suku-suku yang belum terjangkau oleh Injil di wilayah “Jendela 10/40.”

19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Matius 28:19-20

AMI Indonesia juga berusaha memperlengkapi hamba-hamba Tuhan atau pelayan-pelayan Tuhan yang terpanggil untuk pelayanan misi ini di tempat pelayanannya masing-masing dengan cara membagikan materi modular melalui DVD dan Buku yang bisa dipelajarinya secara mandiri serta melayani mimbar dan seminar-seminar topikal dalam kelompok terbatas.

Selanjutnya AMI Indonesia bersedia memfasilitasi mereka yang berminat dengan sepenuh hati untuk meningkatkan kualitas pelayanannya melalui pembelajaran khusus program: Bachelor of Ministry (B.Min.), Master of Ministry (M.Min.) dan Doctor of Minisrty (D.MIN) melalui belajar mandiri/online atau mengikuti kelas AMI Surabaya.


AMI Indonesia telah terdaftar menjadi Anggota Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) Provinsi Jawa Timur sejak tanggal, 2 Oktober 2012 dengan nomor keanggotaan: 06/PW-PGLII Jatim/Y.LG/X/2012.

Visi pelayanan AMI Indonesia adalah: “Menyelesaikan pelayanan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus yang tertulis dalam Injil Matius 28:19-20.” Sedangkan Misi pelayanan AMI Indonesia ada dua, yaitu :

1. Memberitakan Injil (Kabar Baik) untuk menjangkau orang berdosa, khususnya di wilayah jendela 10/40.

2. Memperlengkapi hamba-hamba Tuhan atau pelayan-pelayan Tuhan yang terpanggil untuk pelayanan misi ini di tempat pelayanannya masing-masing.

Email: [email protected]

HP/WA : 0823-3672-0846 (Ps. Bayu) & 0812-9896-1501 (Ev. Mark/Saur)

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.