Robby yang kehilangan dua orang yang dicintainya dan Hara yang terpaksa membesarkan Pelita, anaknya, seorang diri.
Pertemuan Hara dengan Andrew, ayah Pelita, membuat dia berlindung kepada Robby menggunakan pertunangan palsu sebagai tameng. Robby menyanggupi karena dia telanjur sayang pada Pelita.
Robby dan Hará percaya bahwa mereka sudah kehilangan kemampuan mencintai, tetapi kemudian sepakat menikah untuk melindungi Pelita dari keluarga Andrew yang ingin mengambil hak asuh anak.
Apakah pernikahan tanpa cinta itu bisa berhasil, ataukah itu keputusan salah yang akan mereka sesali?