Pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi telah terbukti mampu meningkatkan derajat kesehatan suatu bangsa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ASI eksklusif mampu menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi. Selain itu, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi akan memberikan manfaat positif bagi kehidupannya di masa yang akan datang.
Banyaknya manfaat ASI eksklusif tidak diikuti dengan angka capaian pemberian ASI eksklusif yang maksimal. Oleh karena itu, buku ini tidak hanya akan mengungkapkan banyaknya manfaat ASI eksklusif, tetapi juga mencantumkan permasalahan dan hambatan yang dihadapi seorang ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Semua paparan yang terdapat dalam buku ini didasarkan pada studi pustaka dari berbagai jurnal penelitian, buku, dan sumber pustaka lainnya. Harapannya, buku ini mampu menjadi landasan pembuatan regulasi pemberian ASI eksklusif dalam rangka mengakomodasi permasalahan dan hambatan yang dihadapi ibu selama ini dalam memberikan ASI eksklusif.
Dr. Toto Sudargo, M.Kes lahir di Klaten, 9 Juni 1960 adalah dosen dengan jabatan fungsional lektor kepala pada Program S1 Gizi Kesehatan, Pendidikan Dokter, S–2 dan S–3 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UGM. Saat ini juga aktif sebagai peneliti, ahli gizi di rumah sakit dan Laboratorium CITO pusat, pembicara dalam berbagai seminar nasional maupun internasional tentang gizi dan sebagai lead auditor dengan Sertifikat IRCA (International Registered of Certificate Auditors No reg: IQ-LA11039) serta sebagai validator dan asesor LAM-PTKes. Menyelesaikan pendidikan di SD 2 Wangon, SMPN 1 Wangon Banyumas, SMAN 1 Purwokerto, dan Akademi Gizi Jakarta dengan gelar BSc. Mendapat gelar S.K.M. dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP dan gelar M.Kes. serta doktor di bidang Ilmu Gizi dari UGM. Buku yang diterbitkan antara lain: 1) Pola Makan dan Obesitas; 2) Regulasi Pemberian Asi Eksklusif sebagai Makanan Sempurna Bagi Bayi; 3) Defisiensi Yodium, Zat Besi dan Kecerdasanan; 4) Asuhan Gizi pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur; 5) naskah akademik tentang ASI Ekslusif di Kota Yogyakarta. Pengalaman organisasi antara lain menjadi pengurus pusat Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI 2014–2019) dan Asosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia (AIPGI 2014–2019).
Nur Aini Kusmayanti, S.Gz., adalah lulusan S-1 Program Studi Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM. Saat ini, aktif menjadi mahasiswa Public Health Master Program di Fakultas Kedokteran UGM. Sejak tahun 2011, aktif sebagai asisten dosen dan tutor pada beberapa mata kuliah di Program Studi Gizi Kesahatan dan blok Lifestyle Related Complaints di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UGM. Tahun 2012, mulai dipercaya menjadi pengajar di STIKES Guna Bangsa. Tahun 2013 menjadi tutor pada beberapa mata kuliah di Program Studi S-1 Gizi Stikes Alma Ata. Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan adalah Penilaian Sensitivitas dan Spesifitas Parameter Antropometri berdasarkan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) terhadap Komposisi Tubuh Ibu setelah Melahirkan (2011/Peneliti Utama), Faktor-Faktor Keberhasilan ASI Eksklusif dan Manfaatnya pada Kesehatan Bayi (2012–2013/Anggota Peneliti), serta Hubungan antara Riwayat Obesitas dan Alergi pada Ibu dan Anak dengan Kejadian Obesitas dan Alergi pada Anak (2012–2013/Anggota Peneliti). Publikasi yang pernah dilakukan antara lain “Komposisi Tubuh Ibu setelah Melahirkan berdasarkan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) di Kota Yogyakarta” di Jurnal Teknologi Kesehatan tahun 2012, oral presentasi di Simposium Gizi Nasional tahun 2012 Fakultas Kedokteran UGM dengan judul “Perbedaan Perubahan Berat Badan antara Bayi ASI Eksklusif dengan Non-ASI Eksklusif”, serta oral presentasi di The 5th International Graduate Studies Conference on Indonesia pada 2013 dengan judul “Relationship between Early Initiation of Breastfeeding with Exclusive Breastfeeding”. Kegiatan lain di luar dunia akademik, aktif sebagai pendidik gizi di Lebah Ceria Community (LCC) dan peneliti budaya masyarakat di Yayasan Jaringan Budaya Nusantara (Yayasan Janur).