Aku pun tidak tahu jawabannya. Yang jelas, saat aku membereskan gudang di rumah, tanpa sengaja aku menemukan sebongkah permata merah di dalam kotak beledu. Jika kusentuh, permata itu akan menyala terang. Bingung bercampur panik, kututup kotak itu. Namun, sejak saat itu pula aku dipertemukan dengan si lelaki bermasker hitam, Alto Rialtiorre. Dia memaksaku untuk menyerahkan permata merah, tapi aku menolaknya. Betapa tidak? Ini adalah peninggalan dari kakekku. Mana boleh aku melepaskannya begitu saja?! Anehnya, beberapa kali seorang perempuan berambut pirang dengan jubah merah terus mendatangi mimpiku, berkata bahwa aku adalah dia, dia adalah aku. Kami adalah satu, dan aku harus bersatu dengan Kaum Pelindung untuk mengalahkan Para Pengkhianat.
Aku, Zarra Mediana, bersama permata merah, kini hidupku berubah.