Penggunaan model pembelajaran kooperatif metode team game tournament (TGT) pada pembelajaran PKn secara optimal dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn siswa kelas VII SMP Negeri 05 Lebong. Hal ini terlihat dari tingkat keberhasilan setiap aspek kualitas proses dan hasil pembelajaran yang mengalami peningkatan pada siklus II dan telah memenuhi bahkan melebihi masing-masing target yang diharapkan. Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat pada siklus I mencapai 60,5%, sedangkan pada siklus II telah mencapai 76,3%. Tingginya motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran (menyelesaikan tugas mandiri atau tugas kelompok) pada siklus I hanya mencapai 57,9%, sedangkan pada siklus II mencapai 84,2%. Keseriusan siswa dalam mengikuti turnamen pada siklus I baru mencapai 50%, namun pada siklus II mencapai 83,3%. Partisipasi siswa dalam pembelajaran pada siklus I hanya mencapai 55,3%, sedangkan pada siklus II mencapai 81,6%. Interaksi siswa dalam mengikuti diskusi kelompok pada siklus I hanya mencapai 57,9%, pada siklus II mencapai 76,3%. Hubungan siswa dengan siswa lain selama pembelajaran pada siklus I mencapai 60,5% dan pada siklus II mencapai 76,3%. Interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa pada siklus I telah mencapai 63,3% dan pada siklus II mencapai 84%. Tanggungjawab siswa dalam kelompok pada siklus I sudah mencapai 76,3% sedangkan pada siklus II mencapai 84,2%. Peningkatan kualitas hasil belajar ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas yang semula pada tes kemampuan awal hanya diperoleh nilai rata-rata sebesar 58,42 pada siklus I meningkat menjadi 63,85 dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 70,42. Pada tes kemampuan awal siswa yang dapat mencapai batas tuntas hanya 55,3%, sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 62,2% dan pada siklus II mencapai 80,6% yang berarti sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal sekolah dan nasional sebesar 75%.