Di salah satu riwayat disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah terhambat tidak mau menyalatkan jenazah seseorang hanya karena si mayat memiliki utang dan tidak ada seorang pun yang mau melunasi utangnya. Hal ini menandakan betapa pentingnya perihal utang sehingga jiwa seseorang tergadai olehnya. Namun realitasnya, tidak mudah bagi seseorang untuk terlepas dari perihal utang. Oleh sebab itu, diperlukan rencana matang agar kita bisa terbebas dari beban utang. Dalam e-lite ini, Ustadz Wijayanto mengangkat berbagai penjelasan terkait utang, seperti adab utang, pentingnya mencatat utang, serta kiat-kiat solusinya agar kita bisa terhindar dari utang.