Puisi-puisi masa mudanya begitu sederhana, tapi manis dan jenaka. Puisi-puisi masa dewasanya terasa kompleks dan mendalam, serius dalam mengarungi bahtera cinta. Sementara, puisi-puisi masa tuanya adalah sebentuk rasa syukur dari nikmat cinta sejati yang telah teruji.
Ini adalah puisi-puisi cinta yang juga menjadi refleksi perjalanan dan pencarian makna cinta seorang Rendra.
[Mizan, Bentang Pustaka, Puisi, Sajak, Rendra, Prosa, Sastra, Cinta, Indonesia]
W. S. Rendra lahir di Solo, 7 November 1935. Meninggal di Desa Cipayung Jaya, Depok, 6 Agustus 2009. Sejak SMP Rendra sudah menunjukkan bakatnya di bidang seni melalui pementasan drama pertamanya, Kaki Palsu. Sementara itu, puisi pertamanya dipublikasikan di media massa pada 1952 di majalah Siasat. Sejak saat itu karya-karyanya kerap dimuat di berbagai majalah dari Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat baru. Konsistensinya dalam dunia puisi membawa namanya melejit di Indonesia. Beberapa bukunya menjadi pembicaraan khalayak ramai seperti Empat Kumpulan Sajak, Blues untuk Bonnie, Orang-Orang Rangkasbitung, Doa untuk Anak Cucu, dll.
Selain puisi, Rendra juga menulis cerpen yang diterbitkan pula oleh Bentang Pustaka dengan judul Pacar Seorang Seniman dan Kenang-Kenangan Seorang Wanita Pemalu.