Hem. Sangat tak sedap dipandang, tubuhnya kurus, dasternya kumal dan wajahnya berminyak karena ke luar dari dapur. Kenapa beda sekali istriku ini dengan wanita-wanita di luar sana. Aku tahu dia sibuk bekerja, tapi setidaknya pikir juga lah suaminya ingin matanya dimanjakan.
"Nggak deh," jawabku malas, semalas mataku melihat sosok Ratih.
Wanita dengan dada rata itu manggut-manggut. Ia akan melangkah meninggalkanku, tapi kusergah dengan menyebut namanya.
"Ratih!" Aku baru ingat sesuatu. Mataku tidak boleh terpejam malam ini, karena satu jam lagi ada meet di grup jodoh online.
"Ya?"
"Buatkan aku kopi. Yang kentel, jangan terlalu manis, karena aku gak mau kena diabetes di usia muda begini."
"Iya, Mas. Baik." Ratih menjawab datar.
***
Baca terusannya di novel
Wafa Farha ini adalah nama akun pena di FB yang biasa author gunakan untuk menulis cerita. Ia berasal dari Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Penulis sempat aktif di sanggar seni di sekolahnya dulu, dan ikut beberapa pentas seni. Adapun karya yang sudah selesai diterbitkan novel bergenre:
Religi horor “Bangku Kosong Yuna”
Bergenre Romantis Islami, "Ketikung Anak Kyai"
Romantis Remaja Islami, "Cinta di Sekolah Jingga."
Thriller Islami, "Pelet Untuk Mantan"
Romantis Islami, “Noda dalam Pesantren.”
Buku-buku tersebut bisa didapatkan di Google Play Book ini.